Hari Trauma Sedunia atau World Trauma Day diperingati setiap tanggal 17 Oktober. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang trauma serta memberikan edukasi kepada masyarakat terkait cara mengatasi insiden traumatis.
Dikutip dari laman American Psychological Association, trauma didefinisikan sebagai respons emosional terhadap peristiwa mengerikan, seperti kecelakaan hingga bencana alam.
Salah satu bentuk pengobatan yang dapat membantu seseorang dalam mengatasi masalah emosional yaitu dengan trauma healing. Lantas, apa saja metode yang digunakan dalam trauma healing? Simak ulasan lengkapnya berikut ini
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Trauma Healing?
Seseorang yang mengalami kejadian traumatis biasanya merasa syok, takut, dan cemas secara berkepanjangan. Trauma yang dialami oleh seorang korban bisa menyebabkan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). National Institute of Mental Health (NIMH) mendefinisikan PTSD sebagai gangguan berupa kecemasan yang timbul setelah seseorang mengalami peristiwa yang mengancam keselamatan jiwa atau fisiknya.
Cara untuk membantu mengatasi PTSD adalah dengan melakukan trauma healing. Trauma healing merupakan salah satu metode pengobatan setelah trauma yang memungkinkan seseorang untuk melanjutkan kehidupan tanpa bayang-bayang dari kejadian traumatis atau ketakutan di masa lalu.
Berikut ini beberapa kejadian yang dapat menyebabkan trauma pada seseorang:
- Korban kekerasan seksual;
- Kekerasan dalam rumah tangga;
- Bencana alam;
- Kecelakaan;
- Penyakit atau cedera serius;
- Saksi kekerasan.
Metode Trauma Healing
Dikutip dari Good Therapy, berikut ini beberapa metode trauma healing yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan trauma.
1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Cognitive Behavioural Therapy (CBT) merupakan psikoterapi yang berfokus untuk memperbaiki interaksi antara proses pikir, perasaan, dan perilaku pasien. CBT dapat dilakukan pada pasien yang menderita depresi, bipolar, post traumatic-stress disorder, anorexia nervosa, bulimia, hingga nyeri kronik.
2. Cognitive Processing Therapy (CPT)
Cognitive Processing Therapy adalah jenis terapi perilaku kognitif khusus yang efektif dalam mengurangi gejala PTSD. Terapi ini menjadi metode penyembuhan setelah mengalami berbagai peristiwa traumatis termasuk pelecehan anak, perkelahian, pemerkosaan, dan bencana alam. CPT umumnya disampaikan dalam 12 sesi.
3. Prolonged Exposure Therapy
Orang yang mengalami trauma akan menghindari apa pun yang berkaitan dengan kejadian trauma yang menimpa mereka. Akan tetapi, hal tersebut justru akan memperkuat rasa takut. Dengan menjalani Prolonged Exposure Therapy, pasien akan diajari untuk menghadapi perasaan takut yang memicu trauma di lingkungan sekitar. Terapi ini berlangsung dalam jangka waktu sekitar tiga bulan.
4. Trauma-Focused Cognitive Behavior Therapy
Terapi ini merupakan jenis trauma healing yang biasanya dilakukan untuk mengatasi trauma pada anak-anak dan remaja. Metode ini dapat membantu mengatasi keyakinan yang tidak akurat dan pola perilaku tidak sehat akibat pengalaman traumatis tertentu.
5. Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR)
EMDR adalah terapi terstruktur yang mendorong pasien untuk fokus sebentar pada memori trauma sekaligus mengalami rangsangan bilateral (biasanya gerakan mata). Terapi ini dikaitkan dengan penurunan kejelasan dan emosi yang terkait dengan memori trauma.
EMDR umumnya berlangsung selama 6 hingga 12 sesi, 1-2 sesi per minggu. Namun, mungkin saja durasinya bisa lebih singkat, tergantung pada kondisi pasien serta anjuran psikiater.
Demikian informasi mengenai trauma healing lengkap dengan metodenya. Semoga bermanfaat, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Iis Sulistiani Peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dil/aku)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan