Sempat Bikin Geger, Lubang Besar Misterius di Kulon Progo Akhirnya Ditutup!

Sempat Bikin Geger, Lubang Besar Misterius di Kulon Progo Akhirnya Ditutup!

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Minggu, 15 Okt 2023 12:42 WIB
Sinkhole di Kalibawang Kulon Progo akhirnya ditutup, Minggu (15/10/2023).
Sinkhole di Kalibawang Kulon Progo akhirnya ditutup, Minggu (15/10/2023). (Foto: dok Dukuh Popohan, Kulon Progo)
Kulon Progo -

Sinkhole yang muncul tiba-tiba di lahan pekarangan milik Karyo Dimejo (70) warga Dusun Popohan, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo akhirnya ditutup. Proses penutupan dilangsungkan hari ini dengan bantuan alat berat.

"Proses penutupan lubang telah dilakukan pada pukul 08.00 WIB tadi. Hingga pukul 10.00 lubang sudah berhasil ditutup," ujar Kepala Dusun Popohan, Restu Bayu Permadi, saat dimintai konfirmasi wartawan, Minggu (15/10/2023).

Bayu mengatakan persiapan penutupan sinkhole ini telah dilakukan sejak kemarin dengan terlebih dulu mendatangkan alat berat jenis backhoe bantuan dari Pemerintah Kalurahan Banjararum. Kemudian tadi pagi, warga sekitar kerja bakti membersihkan lingkungan dan membuat jembatan darurat sebagai akses untuk alat berat supaya bisa masuk ke lahan pekarangan Mbah Karyo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah jembatannya jadi, backhoe bisa masuk terus mulai mengerjakan proses penutupan," terangnya.

Bayu menerangkan sinkhole ini ditutup menggunakan batu besar dan tanah urug. Dua material itu diperoleh dari pekarangan milik Mbah Karyo.

ADVERTISEMENT

"Prosesnya tadi dimulai dengan menutup lubang bagian dalam menggunakan batu besar. Setelah itu baru ditutup pakai tanah yang didapat dari tebing samping rumah Mbah Karyo," ucapnya.

"Kemudian dilakukan penebalan area lubang, dibuat dengan ketinggian 1 meter. Tujuannya untuk mengantisipasi area ini terkena genangan air akibat musim hujan," imbuh Bayu.

Terkait nasib Mbah Karyo, Bayu mengatakan bahwa yang bersangkutan bersikukuh tetap tinggal di sekitar lokasi kemunculan sinkhole. Pihaknya sudah membujuk Mbah Karyo agar mau pindah tapi tidak membuahkan hasil.

Diwawancara terpisah, Sekretaris Daerah Kulon Progo, Triyono, menyatakan bahwa penutupan sinkhole Kalibawang sudah sesuai dengan rekomendasi ahli geologi dari UGM.

"Saya sudah dapat laporan dari BPBD bahkan yang sudah kerjasama minta dari Semarang dan UGM kemudian memang rekomendasinya ditutup seperti itu," ucapnya.

Setelah sinkhole ditutup, Pemkab Kulon Progo akan melakukan kajian untuk menentukan langkah yang tepat terhadap kondisi di wilayah Popohan.

"Apakah itu akan kita beri pagar sehingga tidak didekati masyarakat atau seperti apa kami belum bisa menentukan," ujarnya.

Sinkhole di Kalibawang Bikin Heboh Muncul pada 2022

Seperti diketahui fenomena sinkhole atau kemunculan lubang tanah secara tiba-tiba terjadi di Dusun Popohan, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo. Lubang yang muncul sejak Desember 2022 ini terletak di pekarangan rumah milik Karyo Dimejo (70).

Ukuran lubang yang semula kecil terus membesar hingga sekarang berkisar 4,5x3 meter atau setara dimensi mobil sedan. Sedangkan kedalamnya setelah diuruk oleh pemilik lahan mencapai lebih dari 5 meter.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya.

Kemunculan sinkhole ini menarik perhatian sejumlah akademisi untuk melakukan penelitian. Mulai dari pakar geologi UGM hingga Undip yang beberapa lalu sempat mensurvei lokasi sinkhole tersebut.

Ketua Tim Peneliti sekaligus Pakar Geologi UGM, Wahyu Wilopo pun memberikan rekomendasi kepada pemerintah agar segera menutup lubang itu.

"Kalau amblesan itu kan memang idealnya harus ditutup segera dengan material kedap sehingga air tidak bisa masuk ke situ. Kalau sampai air tidak masuk ke situ berarti proses pelapukan atau proses erosi di bawah permukaan tidak berlanjut," ujar ketua Tim Peneliti sekaligus Pakar Geologi UGM, Wahyu Wilopo saat ditemui usai pemaparan hasil analisa sinkhole di Kantor BPBD Kulon Progo, Kamis (24/8).

Selain itu Wahyu juga menyarankan agar beban yang berada di atas permukaan tanah di sekitar sinkhole bisa dikurangi untuk mencegah amblasnya rongga bawah tanah di sekitar lokasi tersebut. Dalam hal ini, perlu adanya relokasi terhadap warga yang berada paling dekat dengan sinkhole.

"Iya sebenarnya kalau relokasi yang jelas di atas tadi yaitu rumah dekat amblesan karena itu sangat berbahaya. Seandainya mau tetap di situ ya kita harus menggeser sedikit jauh dari lubangnya," ujarnya.

Wahyu mengatakan langkah relokasi ini penting untuk menghindari jatuhnya korban jiwa jika sampai tanah longsor benar-benar terjadi. Namun demikian, pelaksanaan relokasi tidak boleh gegabah.

"Seperti yang saya sampaikan tadi, relokasi bukan hal yang simpel, tidak sekadar aman dan tidak aman, tapi memperhatikan banyak aspek, supaya tidak menimbulkan masalah baru. Jangan sampai aman, tapi nanti enggak ada pekerjaan (di lokasi baru) atau bentrok dengan lingkungan sosial. Jangan sampai. Jadi harus punya komitmen bersama dengan meningkatkan kewaspadaan, kesiapan masyarakat dan juga kesadaran masyarakat bahwa dia tinggal di wilayah rawan longsor," ucapnya.

Wahyu mengatakan rekomendasi berikutnya yaitu memastikan tidak ada pembangunan di sekitar lokasi rawan bencana.

"Kemudian juga usahakan tidak ada lagi orang membangun di daerah yang rentan itu. Jangan di situ. Istilahnya kalau saya menyebutnya zero growth atau tidak ada pertumbuhan," ujarnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Viral Momen Wakil Bupati Kulon Progo Perbaiki Sepatu Paskibraka"
[Gambas:Video 20detik]
(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads