Setiap tanggal 13 Oktober 2023 masyarakat di seluruh dunia memperingati Hari Tanpa Bra atau No Bra Day. Peringatan ini merupakan kampanye yang mengajak wanita untuk lebih peduli akan kesehatan payudaranya.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, berdasarkan data Globocan tahun 2020 jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sedangkan menurut WHO, kanker payudara menyebabkan 685.000 kematian secara global pada tahun 2020.
Pada perayaan Hari Tanpa Bra, para perempuan diimbau untuk tidak mengenakan bra selama sehari. Hal ini dilakukan sebagai sarana untuk mendorong kesadaran bahaya kanker payudara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa kaitan antara tidak menggunakan bra dengan kanker payudara? Simak sejarah dan faktanya di bawah ini.
Sejarah No Bra Day
No Bra Day belum diakui secara resmi oleh organisasi penelitian kanker manapun dan bukan bagian resmi dari Bulan Kesadaran Kanker Payudara oleh WHO.
Dikutip dari laman The Sun, No Bra Day diinisiasi oleh seorang ahli bedah plastik asal Kanada, Dr. Mitchell Brown. Hari tanpa bra mulanya bernama BRA Day (Breast Reconstruction Awareness). Perayaan ini dilakukan guna mendorong penyintas kanker payudara agar mempertimbangkan untuk melakukan operasi rekonstruktif.
Dr. Mitchell Brown menggagas BRA Day di Women's College Hospital dan Toronto General Hospital. Perayaan ini kemudian diadopsi oleh Amerika Serikat dan menjadi hari libur yang dikenal sebagai No Bra Day pada 2012.
No Bra Day pertama kali dilakukan pada 9 Juli 2011. Pada bulan Juli di tahun yang sama, seorang wanita dengan nama samaran Anastasia Donuts menggagas Hari Tanpa Bra dan membuat situs web untuk mempromosikan acaranya.
Sejak tahun 2013, No Bra Day diperingati setiap tanggal 13 Oktober bersamaan dengan peringatan Bulan Kesadaran Kanker Payudara.
Melalui momentum ini, para perempuan diharapkan untuk lebih peduli dan meningkatkan kewaspadaan tentang bahaya kanker payudara sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan.
Fakta No Bra Day
Kesehatan payudara sering dikaitkan dengan penggunaan bra. Sebagian masyarakat menganggap jika menggunakan bra terlalu ketat dengan jangka waktu yang lama akan memicu kanker payudara.
Dikutip dari laman National Institutes of Health, ternyata tidak ada kaitan antara penggunaan bra dengan kanker payudara. Sementara itu, melansir laman Cancer Council, bra berkawat dikatakan menyebabkan kanker payudara karena menghalangi aliran getah bening. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang menguatkan teori ini.
Nah, itulah sejarah dan fakta No Bra Day atau Hari Tanpa Bra yang diperingati 13 Oktober. Semoga bermanfaat, Dab!
Artikel ini ditulis oleh Iis Sulistiani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(rih/aku)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030