3 Hari Dikeruk, Sampah Masih Menumpuk di Depo Kotabaru Jogja

Jogja -

Tumpukan sampah di depo Kotabaru, Gondokusuman, Kota Jogja telah dieksekusi sejak Minggu (8/10) malam. Namun hingga kini masih menyisakan tumpukan sampah di area depo tersebut.

Pantauan detikJogja di lokasi pukul 16.30 WIB, tumpukan sampah masih terlihat di dalam area depo. Tumpukan sampah terlihat masih setinggi sekitar dua meter dan bentangannya sekitar tiga meter.

Tim oranye dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja sudah tak lagi mengangkut sisa sampah tersebut. Mereka hanya menyapu sampah yang berserakan di jalan untuk dikumpulkan di dalam depo sampah.

Selanjutnya, tim oranye kemudian menutup seluruh bagian depo dengan terpal biru sampai ke bagian atas depo. Mereka kemudian meninggalkan lokasi dengan membawa dua truk penuh sampah.

Hingga Selasa (10/10) sore, setidaknya DLH telah mengerahkan 20 truk dan puluhan personel tim oranye untuk mengeksekusi tumpukan sampah di depo ini.

"(hari ini) Total ada 10 armada (truk konvactor)," jelas Kepala Bidang Pengolahan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Ahmad Haryoko saat dihubungi wartawan, Selasa (10/10/2023).

Haryoko sebelumnya menargetkan sampah di depo Kotabaru akan selesai diangkut hari ini. Lantaran masih ada sisa, Ia mengatakan pihaknya akan menyelesaikannya besok. "Besok lanjut eksekusi," lanjut Haryoko.

Sementara itu, salah satu pedagang angkringan di dekat depo Kotabaru, Bambang Feri (45) mengaku bersyukur tumpukan sampah bisa berkurang. Menurutnya, sebelumnya tidak pernah tumpukan sampah sesedikit ini sejak akhir Agustus 2023.

"Dari akhir Agustus nggak pernah (sampah sesedikit ini). Minggu sore itu kan puncak-puncaknya to (banyaknya sampah)," jelas Feri saat ditemui wartawan di lapaknya, Selasa (10/10) sore.

Dengan keadaan sampah di depo Kotabaru sudah sangat berkurang seperti hari ini, menurut Feri, harusnya eksekusi bisa dilakukan sebelum sampah membentang dan viral seperti kemarin.

"Bisa, harusnya bisa, tapi kan nggak tahu pengaturannya kota, pengaturannya TPA kan nggak tahu," tutupnya.