Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap agar relawan memilih pemimpin yang bernyali dan tak mudah ciut ketika digertak. Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara konsolidasi relawan Alap-alap di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, hari ini.
"Berkaitan dengan 2024. Kita berharap, kita semuanya berharap agar jalannya Pemilu itu berjalan dengan damai dan tidak ada lagi yang namanya ujaran kebencian. Setuju?," kata Jokowi, Sabtu (7/10/2023), dikutip dari detikNews.
Jokowi juga mengingatkan bahwa tantangan ke depan bakal kian berat. Maka itu Jokowi berpesan kepada relawannya agar berhati-hati dalam memilih pemimpin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dunia yang sedang tidak semakin baik-baik aja, ada perang, perubahan iklim, krisis pangan, dibutuhkan pemimpin yang memiliki keberanian," ujar Jokowi.
Jokowi juga mengatakan pentingnya pemimpin yang punya nyali besar, sehingga tidak mudah ciut ketika mendapat gertakan dari pihak lain.
Jokowi: Jangan Digertak Negara Lain Langsung Ciut
"Dibutuhkan pemimpin yang memiliki nyali. Jangan digertak negara lain sudah langsung ciut. Jangan kita digugat misal Uni Eropa ke WTO kita jadi grogi," ucap Jokowi.
"Tidak boleh negara sebesar Indonesia memiliki pemimpin yang gampang ciut nyalinya digertak negara sebesar apapun. Setuju?," imbuhnya.
Menurut Jokowi, pemimpin juga harus berani mengambil risiko. Pemimpin yang betul, kata Jokowi, tidak hanya mencari selamat dan enak saja di Istana.
"Jadi pemimpin harus berani mengambil risiko. Itu pemimpin politik yang betul. Jangan hanya cari selamat, cari enak. Menikmati nikmatnya, enaknya duduk di istana, tidur di istana," tuturnya.
(dil/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan