Kaesang Pangarep bergabung Partai Solidaritas Indonesia (PSI) jelang pemilu, Sabtu (23/9/2023). Bagaimana potensinya? Apa plus minusnya?
"Selaku putra Jokowi, Kaesang bisa dijadikan sebagai political brand yang memiliki selling point di mata loyalis dan pemilih loyal Joko Widodo. Karena itu, ini akan menjadi kesempatan bagi PSI untuk bisa penetrasi lebih jauh ke basis pemilih di Jawa dan juga Indonesia Timur yang miliki pemilih loyal Jokowi dalam jumlah besar. Ini akan menjadi peluang bagi PSI untuk meningkatkan perolehan kursinya agar lolos parliamentary threshold 4 persen," kata Direktur Eksekutif Insitute for Democracy and Strategic Affairs, Ahmad Khoirul Umam, Sabtu (23/9/2023), dilansir detikNews.
Minusnya, kata Umam, dimungkinkan terjadi kanibalisme elektoral antara mesin politik PSI dan PDIP. Sebagaimana diketahui basis pemilih Jokowi adalah PDIP. Pada saat bersamaan, PSI dan PDIP memiliki basis pemilih serupa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umam menyoroti kedekatan PSI ke Prabowo. Padahal sebelumnya, PSI mendukung Ganjar Pranowo tapi tidak dianggap oleh PDIP.
"Karena itu, jika PSI masih tetap bersama Prabowo, maka bergabungnya Kaesang ke PSI merupakan penegas dukungan Jokowi kepada pencapresan Prabowo Subianto," lanjutnya.
Simak Video "Video: Kenapa Umar Bin Khattab Istimewakan Bulan Muharram?"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan