Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kabupaten Gunungkidul menyebut ratusan telaga mulai mengering pada musim kemarau ini. Selain belum turunnya hujan, sedimentasi turut menjadi faktor penyebab.
"Hasil dari pendataan ada 344 telaga di Gunungkidul yang mengering saat musim kemarau," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPRKP Gunungkidul, Handoko kepada wartawan, Jumat (1/9/2023).
Padahal, berdasarkan data DPUPRKP jumlah telaga di Gunungkidul mencapai 359. Sedangkan telaga yang masih ada airnya saat ini mengalami krisis debit air, seperti Telaga Jonge di Kapanewon Semanu, Gunungkidul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah telaga ada 359 dan yang mengering 344, jadi yang masih ada airnya ada 15 telaga. Tapi 15 telaga itu debit sudah berkurang sekitar 50 persen," ujarnya.
Terkait penyebab ratusan telaga mengering, Handoko mengaku karena beberapa faktor yang salah satunya pengaruh musim kemarau. Selain itu, Handoko menilai ada pendangkalan telaga yang membuat kapasitasnya semakin berkurang.
"Faktor lain penyebab telaga mengering karena proses sedimentasi, jadi ada pendangkalan sehingga kapasitas air berkurang," ucapnya.
Oleh sebab itu, DPUPRKP Gunungkidul melakukan sejumlah upaya agar telaga dapat berfungsi dengan baik. Seperti halnya dengan melakukan penambalan di bagian talut yang bocor hingga proses pengerukan yang pelaksanaannya melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak.
"Untuk yang dikeruk itu setelahnya dipasang lapisan geomembran agar air tidak terserap ke dalam tanah," ujarnya.
(aku/dil)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi