Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengaku telah menerima informasi terkait dua kepala keluarga (KK) yang terpaksa bertahan tinggal di bukit Pedukuhan Suru, Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, karena keterbatasan ekonomi. Bupati mengaku akan segera mengecek lokasi dan berupaya membantu pembangunan rumah.
Sunaryanta mengatakan ia telah meminta Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul untuk melakukan pengecekan. Hal itu untuk memastikan apakah tempat tinggal kedua KK itu memang perlu pindah atau tidak.
"Coba nanti dilihat dulu, kita cek lewat DPUPRKP Gunungkidul," kata Sunaryanta kepada wartawan di Gunungkidul, Selasa (29/8/2023).
Apabila hasil pengecekan merekomendasikan kedua KK harus pindah ke tempat yang lebih representatif, maka Pemkab akan membantu.
"Gampang (membantu membangun rumah) yang penting sudah punya lokasi dulu," ujar purnawirawan TNI AD ini.
Disebutnya, Pemkab tengah fokus mengentaskannya rumah tak layak huni (RTLH) di Gunungkidul. Tahun ini, Pemkab bakal membangun ribuan unit rumah untuk mengurangi RTLH.
"Tahun ini ada 1.024 unit, dengan bantuan dari Pemerintah Pusat, provinsi, Pemkab termasuk Baznas. Untuk Pemkab sendiri tahun ini membangun 347 unit rumah," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua KK di Pedukuhan Suru, Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul terpaksa tinggal di atas bukit karena keterbatasan ekonomi. Padahal, daerah tempat tinggal mereka menjadi langganan serangan monyet ekor panjang.
Simak Video "Video: Viral Lurah di Gunungkidul Disiram, Disebut Karena Masalah Utang"
(rih/ahr)