Manuver Budiman Sudjatmiko Deklarasi Prabowo Dinilai Tusuk PDIP dari Belakang

Nasional

Manuver Budiman Sudjatmiko Deklarasi Prabowo Dinilai Tusuk PDIP dari Belakang

Tim detikX - detikJogja
Selasa, 29 Agu 2023 17:49 WIB
Budiman Sudjatmiko (Rumondang-detikcom)
Foto: Budiman Sudjatmiko (Rumondang-detikcom)
Jogja -

PDIP telah resmi memecat Budiman Sudjatmiko karena mendeklarasikan dukungan ke bakal capres Gerindra Prabowo Subianto. Manuver Budiman mendukung Prabowo di Semarang itu dinilai bentuk pengkhianatan.

"Jangan lupa, Semarang itu jantung PDI Perjuangan ya, jadi kami mendapat kesan Pak Budiman Sudjatmiko ini mau dijadikan instrumen untuk menusuk kami dari belakang," ujar politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno kepada reporter detikX, dikutip pada Selasa (29/8/2023).

Hendrawan menyebut deklarasi Prabowo-Budiman (Prabu) oleh Budiman Sudjatmiko di Marina Convention, Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (18/8) itu menjadi perbincangan di internal PDIP. Tak hanya Dewan Kehormatan PDIP, tapi juga senior partai yang jarang menelepon tiba-tiba menghubungi para kader aktif untuk merekomendasikan pemecatan Budiman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak perlu saya sebutkan, tapi ada yang pernah menduduki posisi menteri, ada yang menduduki jabatan struktural tinggi," ungkap Hendrawan.

Ketua Departemen Bidang Pemerintahan di DPP PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menuturkan hal senada. "Ya instruksinya kan sudah jelas waktu mengumumkan, mendeklarasikan Pak Ganjar pada saat itu. Agar seluruh kader di mana pun berada, wajib memenangkan Ganjar Pranowo," ujarnya kepada reporter detikX pekan lalu.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Budiman mengaku mendapatkan kabar pemecatan dirinya melalui amplop yang ditunjukkan putrinya melalui pesan WhatsApp. Amplop itu kemudian dibuka istrinya untuk disampaikan kepadanya.

Prabowo dan Budiman Sudjatmiko saat deklarasi relawan Prabu di Marina Convention Center, Jumat (18/8/2023).Prabowo dan Budiman Sudjatmiko saat deklarasi relawan Prabu di Marina Convention Center, Semarang, Jumat (18/8/2023). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng

Mantan aktivis 1998 tersebut mengaku, setelah deklarasi Prabu, tidak ada panggilan resmi menghadap Mahkamah Kehormatan Partai. Budiman menilai pemecatan itu memang tidak seperti prosedur yang seharusnya.

"Kalau sesuai prosedur, sebenarnya ini tidak sesuai tahapan yang ada. (Biasanya) Ya ada pemanggilan, surat peringatan tertulis, kemudian klarifikasi. Tapi ini kan nggak. Tapi saya nggak tahu apakah ini bagian dari hak prerogatif Ketua Umum, saya kurang tahu. Karena tidak ada penjelasan di situ," ungkap Budiman saat berbincang dengan reporter detikX di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat, (25/8).

Meski begitu, Budiman tak ingin memperpanjang masalah karena tak diberi kesempatan klarifikasi. Dia mengaku menghargai keputusan pemecatan dirinya oleh PDIP itu.

"Toh nanti, kalaupun saya harus melakukan pembelaan diri, masih ada kongres tahun 2025. Untuk sementara, saya menjalani status jomblo dahulu," jelas Budiman sembari tergelak.




(ams/rih)

Hide Ads