Cerita Dusun Suru Gunungkidul, Jadi Bulan-bulanan Monyet Ekor Panjang

Cerita Dusun Suru Gunungkidul, Jadi Bulan-bulanan Monyet Ekor Panjang

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Senin, 28 Agu 2023 22:00 WIB
Ilustrasi monyet ekor panjang di kawasan Desa Wisata Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul.
Ilustrasi. Monyet ekor panjang. (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja)
Gunungkidul -

Pedukuhan Suru, Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul menjadi bulan-bulanan serangan monyet ekor panjang. Hal itu membuat warga tidak bisa bercocok tanam.

Dukuh Suru, Sugiyanto menjelaskan bahwa serangan monyet ekor panjang sudah sering terjadi saat musim kemarau. Menurutnya, situasi tersebut telah berlangsung selama bertahun-tahun.

"Satu dusun terserang monyet ekor panjang. Jadi di luar RT 4 tepatnya sisi utara, timur, barat tidak ada yang menanam, istilahnya jadi hutan itu," kata Sugiyanto kepada detikJogja, Senin (28/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Monyet-monyet datang saat musim kemarau, dan semua itu sudah terjadi sekitar 10 tahun," lanjut Sugiyanto.

Sugiyanto menyebut, jumlah monyet ekor panjang yang menyerang Suru sangat banyak. Jumlahnya mencapai ratusan ekor.

ADVERTISEMENT

"Jumlah monyetnya 200-500 ekor. Paling minim satu gerombolan 50 ekor monyet. Terakhir di selatan Suru mereka datang dan menghabiskan jagung milik warga," jelasnya.

Saking banyaknya, Sugiyanto menyebut serangan monyet tersebut sudah menyebar hingga pedukuhan lain. Yakni Pedukuhan Gunung Gambar, Duren, dan Sidorejo.

"Jadi sama Suru ada empat pedukuhan yang terdampak serangan monyet ekor panjang," ujarnya.

Menurutnya, serangan monyet itu menjadi salah satu faktor warga RT 4 Suru yang tinggal di bukit memilih berpindah tempat tinggal di bawah bukit.

"Karena itu (ada serangan monyet ekor panjang), kebanyakan pindah ke bawah, nanti bagi hasil kalau panen. Karena lahan di atas ditanami sudah tidak bisa, padahal dulu di atas sebelum ada serangan monyet yang ditanam seperti palawija hingga ketela pohong," ucapnya.

Sugiyanto menceritakan, dirinya juga memiliki lahan pertanian yang menganggur di perbukitan Suru. Tetapi adanya serangan monyet ekor panjang, Sugiyanto akhirnya memilih menggarap lahan pertanian di bawah bukit.

"Seperti saya, punya lahan pertanian di atas 2,5 hektare tapi karena tidak bisa ditanami karena kalah sama monyet. Saat ini saya pilih menggarap lahan di bawah saja, dan yang di atas hanya saya tanami, mahoni, akasia, dan jati," katanya.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya....

Terkait upaya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, Sugiyanto mengaku belum ada. Menurutnya, hanya beberapa waktu lalu UGM menghubunginya untuk mengonfirmasi terkait kebenaran adanya serangan monyet ekor panjang di Suru.

"Saya sudah sering laporan tapi belum ada tindak lanjutnya sampai sekarang. Tapi dari UGM pernah tanya apakah ada monyet ekor panjang, saya bilang banyak tapi kalau mau motret sulit sekali itu. Dia hanya minta difotokan dan dikirimkan," ujarnya.

Sugiyanto pun sangat berharap ada solusi untuk masalah serangan monyet ekor panjang di Suru.

"Kalau saya pribadi, sudah sering laporan, warga juga tapi tidak ada tindak lanjut. Jadi warga sini ngeluh, kalau dinas terkait mau ke sini ya sangat senang sekali apalagi memberikan solusi," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(apl/rih)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjogja

Hide Ads