Sujiwo Tejo Gandeng Pelukis Nasirun Jadi Capres Cawapres Alternatif

Sujiwo Tejo Gandeng Pelukis Nasirun Jadi Capres Cawapres Alternatif

Agus Septiawan - detikJogja
Kamis, 17 Agu 2023 17:56 WIB
Sujiwo Tejo gandeng pelukis Nasirun calonkan diri jadi capres dan cawapres alternatif, di Studio Nasirun, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, DIY, Kamis (17/8/2023).
Sujiwo Tejo gandeng pelukis Nasirun calonkan diri jadi capres dan cawapres alternatif, di Studio Nasirun, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, DIY, Kamis (17/8/2023). Foto: Agus Septiawan/detikJogja
Bantul -

Budayawan Sujiwo Tejo menggandeng pelukis Nasirun untuk mengajukan diri sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) alternatif. Deklarasi duo seniman itu berlangsung di Studio Nasirun di Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, hari ini.

Adapun program utama capres dan cawapres seniman itu ialah 'menjadikan kebudayaan sebagai tonggak kepemimpinan'. Sujiwo Tejo mengatakan, Indonesia membutuhkan pemimpin yang berlatar belakang budaya.

Untuk diketahui, deklarasi ini bagian dari pemeran seni 'Pemilu Damai dan Bahagia'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pameran di Jakarta tentang Pemilu Damai dan Bahagia, kami mengajak pemilu ini sebetulnya peristiwa kebudayaan sehingga jangan diambil serius, kira kira begitu," kata Sujiwo Tejo saat ditemui wartawan di Studio Nasirun, Kabupaten Bantul, Kamis (17/8/2023).

"Antara kadrun dan cebong, di atas sudah tidak ada apa-apa tapi di bawah semakin menjadi," sambung Sujiwo Tejo.

ADVERTISEMENT
Sujiwo Tejo gandeng pelukis Nasirun calonkan diri jadi capres dan cawapres alternatif, di Studio Nasirun, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, DIY, Kamis (17/8/2023).Sujiwo Tejo gandeng pelukis Nasirun calonkan diri jadi capres dan cawapres alternatif, di Studio Nasirun, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, DIY, Kamis (17/8/2023). Foto: Agus Septiawan/detikJogja

Dia menceritakan dalam pameran itu juga ada lukisan tentang catur. Menurutnya, pemain catur itu hebat karena menyadari yang mereka hadapi hanyalah permainan.

"Hebatnya pemain catur, mereka sadar itu permainan. Pemilu tidak sadar ini permainan, bedanya Pak Ganjar dengan Pak Prabowo atau Mas Anies hanya permainan," ujar Sujiwo Tejo.

Saat ditanya bagaimana jika dirinya dan Nasirun nantinya terpilih, Sujiwo Tejo merespons santai. "Kalau memang dipilih, tapi itu hil mustahal mosok kayak aku sama Nasirun jadi presiden," ucapnya.

Sujiwo Tejo menambahkan, dirinya merindukan Indonesia dipimpin oleh seseorang yang mengedepankan kebudayaan.

"Selama ini kebudayaan tidak pernah jadi panglima. Mulai zaman Bung Karno ekonomi, Pak Harto ekonomi. Pidato Inayah tadi sangat menggetarkan buat aku, kapan kita dipimpin oleh seseorang yang mendepankan kebudayaan sebagai panglima," pungkasnya.




(dil/dil)

Hide Ads