Pelukis senior Djoko Pekik meninggal dunia di RS Panti Rapih Jogja pagi tadi. Jenazah rencananya akan disemayamkan di rumah duka dan dimakamkan besok.
Dari RS Panti Rapih, jenazah Djoko Pekik dibawa ke kediamannya di Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul.
Dalam perjalanan ke rumah duka, ambulans melewati Jalan Malioboro dan mampir ke rumah lama Djoko Pekik di Wirobrajan, Jogja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dilewatkan Malioboro dan berhenti sebentar di rumah Wirobrajan," terang anak ketiga Djoko Pekik, Inten Lugut Lateng saat ditemui wartawan di RS Panti Rapih, Sabtu (12/8/2023).
Baca juga: Pelukis Djoko Pekik Meninggal Dunia |
Inten pun mengenang ayahnya semasa hidup. Yakni selalu lewat Jalan Malioboro, apa pun kondisinya.
"Jadi bapak itu kalau pergi ke mana saja itu pasti pulangnya minta lewat Malioboro, nggak peduli itu mau macet mau apa harus lewat Malioboro. Dia paling seneng lihat lampu-lampu di Malioboro sama kalau ada 17-an gini banyak hiasan-hiasan gitu dia suka," ujarnya.
Inten menjelaskan, rumah di Wirobrajan merupakan rumah masa kecil sebelum pindah ke rumah yang ditempati saat ini di Bangunjiwo.
"Rumah bapak dari dulu, dari saya kecil. Memang di situ tahun 94, bapak ada rumah lagi yang ditempati itu nah sampai sekarang di sana tapi rumah Wirobrajan itu sangat berarti buat bapak. Anak-anak kecil dari lahir di situ semua," ujarnya.
Jenazah Djoko Pekik direncanakan akan dimakamkan pada Minggu (13/8) pukul 13.00 WIB. Inten menjelaskan, nanti malam pukul 19.00 WIB akan dilaksanakan misa requiem di rumah duka.
"Jadi misa dengan lingkungan dan keluarga," ujar Inten.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sedangkan untuk esok hari, lanjut Inten, sebelum pemakaman akan diadakan acara oleh para seniman-seniman di Jogja pukul 09.00 WIB.
"Untuk besok acara akan dimulai oleh seniman di acara oleh seniman-seniman tadi sudah dikoordinasi Romo Sindhu," terangnya.
Rencananya, jenazah Joko Pekik akan dimakamkan di makam seniman Imogiri, Bantul. Menurut Inten, makam tersebut telah disiapkan Djoko sebelumnya.
"Permintaan bapak dan sudah disiapkan makamnya oleh bapak sendiri, sudah beberapa tahun yang lalu disiapkan," tutupnya.
Pantauan detikJogja di RS Panti Rapih, jenazah Djoko Pekik telah diberangkatkan ke rumah duka pukul 12.55 WIB, setelah didoakan oleh keluarga dan kerabat.
Sementara itu, seniman lukis Jogja, Nasirun mengenang sosok Djoko Pekik semasa hidup. Nasirun menyebut jika Djoko gemar berkumpul dan bercengkerama dengan sesama seniman tanpa mengotakkan senior maupun junior.
Selain itu, menurutnya, Djoko juga memiliki medium seni yang luas, tak hanya pada seni lukis.
"Itu Pak Pekik dulu kaya ruangnya tidak hanya untuk pameran tetapi bisa untuk pentas bisa untuk kayak diskusi ngobrol. Kalau Jogja kayak ngobrol-ngobrol kumpul-kumpul itu yang dilakukan Pak Pekik saya kira," jelas Nasirun saat ditemui wartawan di Rumah Duka RS Panti Rapih, Sabtu (12/8).
![]() |
Nasirun melanjutkan, Djoko juga memiliki ruang yang serupa galeri. Di sanalah tempatnya biasa berbagi cerita dengan seniman-seniman lainnya.
Selain itu, lanjut Nasirun, di tempat tersebut Djoko juga kerap menggelar beragam pementasan, termasuk beberapa kesenian tradisi.
"Artinya punya kepedulian pada kesenian-kesenian tradisi. Itu salah satu yang luar biasa dari sosok almarhum itu. Seniman tradisi," ujarnya.
Ungkapan duka juga datang dari Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. Ia menyebut meninggalnya Djoko Pekik merupakan kehilangan besar.
"Jadi kami mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya seniman seni rupa besar yang dimiliki tidak hanya Bantul tapi Indonesia yaitu bapak Djoko Pekik," kata Halim kepada wartawan di Bantul, Sabtu (12/8).
"Selama ini telah mewarnai dunia seni rupa kita di Indonesia bahkan dunia. Karena itu meninggalnya beliau merupakan kehilangan besar sebagai bangsa yang memiliki seniman hebat seperti almarhum," lanjut Halim.
Halim pun berharap karya Djoko Pekik mampu menginspirasi generasi muda untuk melanjutkan apa yang sudah dilakukan Djoko Pekik selama ini.
Simak Video "Djoko Pekik, Pelukis Senior Yogyakarta yang Pernah Dibui"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi