COVID-19 Varian Eris Masuk Indonesia, Dinkes DIY Tunggu Pedoman Pusat

COVID-19 Varian Eris Masuk Indonesia, Dinkes DIY Tunggu Pedoman Pusat

Adji G Rinepta - detikJogja
Kamis, 10 Agu 2023 15:33 WIB
Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie. Rabu (19/10/2022).
Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie. Rabu (19/10/2022). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja)
Jogja -

Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut belum ada pedoman dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait penanganan virus COVID-19 varian Eris. Padahal virus varian baru ini disebut telah teridentifikasi masuk ke Indonesia.

"Lha kami belum ada pedoman dari pusat, mau gimana dong ngomongnya," jelas Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie saat dihubungi wartawan, Kamis (10/8/2023).

Pembajun mengatakan harus ada kajian-kajian untuk menentukan langkah selanjutnya terkait varian baru ini. Sebab, menurutnya setiap varian pasti memiliki penanganan yang berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama sifatnya (Eris) seperti apa, kita juga belum dapat info yang lengkap. Ini kan temen-temen (Kemenkes) belum, pasti baru dapat kabar-kabar," jelas Pembajun.

"Penanganannya seperti apa. Kayak kemarin kan penanganan antara (varian) Delta dengan yang lain kan juga beda. Misalnya kayak Delta, itu kan nggak cukup cuma PCR aja, tapi harus pakai genome Sequencing, beda lagi kan perlakuannya," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Pembajun menambahkan pihaknya akan berkomunikasi dengan Kemenkes terkait masalah ini. Ia juga berharap varian tersebut tak masuk ke DIY.

"Nanti coba tak tanya pusat dulu seperti apa ini infonya, pedomannya segera mau dikeluarin apa nggak," ungkapnya.

"Semoga di Jogja nggak ada (varian Eris) ya," tutup Pembajun.

Diberitakan sebelumnya, Menkes RI Budi Gunadi Sadikin memastikan varian yang menyebar di Inggris tersebut sebenarnya sudah masuk Indonesia sejak dua bulan lalu. Namun, ia meminta masyarakat tidak perlu risau akan kemunculan varian COVID-19 Eris.

Hingga saat ini, menurut Budi, tren kasus COVID-19 di Indonesia terpantau terkendali.

"Varian baru tersebut memang sudah ada di Indonesia. Sudah dari dua bulan lalu. Nggak perlu khawatir," sebut Menkes kepada wartawan, Rabu (9/8), seperti dikutip dari detikHealth.




(aku/dil)

Hide Ads