Polusi Udara Jogja Ngegas, 5 Daerah Ini di Atas Pedoman WHO

Tim detikJogja - detikJogja
Kamis, 10 Agu 2023 13:01 WIB
Ilustrasi polusi udara (Foto: Getty Images)
Jogja -

Polusi udara di wilayah Jogja atau Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkat pada akhir bulan Juli 2023, di atas pedoman Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Berikut lima daerah di Jogja yang mengalami peningkatan polusi udara.

Salah satu aplikasi pemantau kualitas udara, Nafas Indonesia, baru-baru ini merilis 10 wilayah dengan konsentrasi polusi PM 2.5 tertinggi selama Juli 2023 dan disebut berkali-kali lipat melampaui pedoman WHO 15 μg/m3.

Polusi udara tertinggi yakni di Tangerang Selatan, kemudian Bekasi, Bogor, Tangerang, Depok, DKI Jakarta, Bandung Raya, Semarang, Surabaya, Jogja, Malang, Kepulauan Seribu, Bali, Belitung. Peringkat ini berdasarkan tingkat polusi PM2.5 tertinggi di bulan Juli 2023.

Diduga Dipicu Pembakaran Sampah Efek TPA Piyungan Tutup

Disebutkan meningkatnya polusi udara di Jogja diduga efek domino dari penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul.

Pelayanan sampah di TPA Regional Piyungan resmi tidak dapat dilakukan mulai 23 Juli 2023 hingga 5 September 2023. Mengutip detikJogja, ini disebabkan TPA Piyungan yang kelebihan kapasitas penampungan dengan rata-rata sampah yang masuk per hari mencapai 700 ton.

Warga yang kebingungan mengelola sampah rumah tangga mereka sehari-hari akhirnya memutuskan untuk membakar sampahnya.

Efek domino terjadi. Akibat maraknya aktivitas bakar sampah di berbagai daerah, tingkat polusi udara di Jogja terpantau meningkat pada akhir bulan Juli 2023.

Terlihat dari data sensor nafas, tingkat PM2.5 terpantau melonjak dari 23 Juli 2023, dengan rata-rata harian PM2.5 tertinggi pada tanggal 25 Juli 2023 sebesar 136 µg/m3. Polusi tinggi setiap harinya ditemui saat pagi hari pukul 08.00. Hal ini besar potensinya menandakan polusi yang terakumulasi akibat pembakaran sampah.

Kualitas udara Jogja sepekan sebelum adanya kebijakan penutupan TPA terpantau relatif lebih baik dibandingkan setelahnya. Pascapenutupan TPA, banyak terjadi lonjakan PM2.5 tinggi di beberapa daerah, seperti Sayidan (Malioboro) dan Sorowajan. Konsentrasi PM2.5 tertinggi mencapai 277 µg/m3.

Hal ini menunjukkan: Aktivitas pembakaran sampah berkontribusi cukup tinggi pada kenaikan polusi udara Jogja di pagi hari selama seminggu lebih dan
bersifat lebih fluktuatif. Kebijakan penutupan TPA sangat berpengaruh pada keputusan akhir warga dalam mengelola sampah, khususnya yang memilih untuk
dibakar, karena tidak tersedianya solusi pengganti yang lebih baik.

5 Daerah dengan Peningkatan Polusi Udara Tertinggi

  1. Sorowajan (Bantul)
    Tingkat konsetrasi PM 2.5 berada di 36 μg/m3
    (Tidak sehat bagi kelompok sensitif)
  2. Sayidan (Malioboro)
    Tingkat konsetrasi PM 2.5 berada di 33 μg/m3
    (Moderat)
  3. Gondolayu (Jogja)
    Tingkat konsetrasi PM 2.5 berada di 33 μg/m3
    (Moderat)
  4. Universitas Gadjah Mada (Sleman)
    Tingkat konsetrasi PM 2.5 berada di 29 μg/m3
    (Moderat)
  5. Papringan (Sleman)
    Tingkat konsetrasi PM 2.5 berada di 23 μg/m3
    (Moderat)

Selengkapnya baca di halaman berikutnya....



Simak Video "Video: Pekatnya Polusi Udara Menyelimuti New Delhi Usai Festival Diwali"

(rih/apl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork