Aspal di Jalan Pasar Kembang, Surabaya, tiba-tiba retak lalu menyembul membentuk gunungan setinggi sekitar satu meter. Saat kejadian terdengar suara 'bluk'.
"Ada suaranya 'bluk', tapi tidak keras. Tidak ada asap. Waktu itu sedang banyak pedagang," kata Muhammad Jayon, salah seorang penjaga toko di dekat lokasi, Selasa (1/8/2023) dilansir detikJatim.
Peristiwa itu terjadi setelah waktu subuh tadi. Menurutnya, saat itu sudah cukup banyak pedagang yang berjualan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadiannya sekitar pukul 05.00 WIB. Saya tahunya waktu mau buka toko. Mumbul seperti gunung, sekitar satu meter," ujarnya.
Jayon menyebut tanda-tanda pecahnya aspal itu sudah diketahui sejumlah warga di sekitar lokasi sejak Senin (31/7) kemarin. Dia sebutkan bahwa para pedagang sudah melihat aspal itu mulai retak-retak.
"Sebetulnya sejak kemarin (Senin) ada tanda-tanda aspal mulai retak-retak sekitar jam 16.00 WIB," ujarnya.
Aspal yang menyembul membentuk gunungan itu sempat menghebohkan warga yang melintas di jalan itu.
Dugaan Penyebab
Peristiwa itu diduga imbas proyek pengerjaan pipa PDAM. Direktur Operasi PDAM Surya Sembada, Nanang Widyatmoko mengakui itu.
Pihaknya mendapatkan laporan itu sekitar pukul 06.00 WIB. Aspal yang pecah dan menyembul itu dia akui imbas pekerjaan pemasangan pipa baru PDAM yang tidak jauh dari lokasi.
Menurutnya, aspal itu pecah ketika penarikan pipa dilakukan sebagai bagian dari tahapan proyek perpipaan dengan sistem pengeboran tanpa penggalian tanah tersebut.
"Setelah dibor, hari ini waktunya tarik pipa. Saat pipa ditarik ada tekanan dari lumpur bawah ke atas," ujarnya kepada detikJatim, Selasa (1/8).
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Dia menjelaskan aspal yang pecah atau meletek lalu menyembul membentuk gunungan itu diduga merupakan bagian aspal yang tidak kuat menahan tekanan saat penarikan pipa.
Menurutnya, dari sejumlah pekerjaan pemasangan pipa baru di Surabaya yang sudah dilakukan PDAM Surya Sembada, aspal pecah, dan menyembul membentuk gunungan seperti itu baru pertama terjadi.
"Betul baru pertama (kali terjadi). Tahun ini saja kami sudah pasang sudah puluhan kilometer. Kebetulan yang terjadi ya baru ini," ujarnya.
Sementara itu, Manajer Proyek Perpipaan PDAM Swasembada Surabaya, Louis Andilun Gatun yang berada di lokasi kejadian, menjelaskan dugaan penyebab lainnya. Yakni akibat adanya rongga di bawah tanah.
"Karena ada rongga. Karena kontur tanah kita nggak tahu karakteristiknya. Sejak awal memang proses penarikan (pipa) cukup berat. Kami mulai Sabtu, Minggu, Senin lalu cleaning penambahan chemical supaya lubang terbentuk sempurna. Sudah, lubang sudah sempurna, keluar air juga," katanya.
Keluarnya air dalam lubang pemasangan pipa PDAM itu, kata Louis, sudah dilakukan antisipasi. Namun, pada saat dilakukan penarikan pipa PDAM tadi malam, material itu terdorong ke atas.
"Akhirnya sampai naik. Dorongan akibat chemical yang awal sudah mengisi rongga. Jadi tadi dilihat konturnya berpasir. Memang problem kami mengatasi tanah berpasir. Otomatis kami melakukan penambahan chemical di situ," ujar Louis.
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas