Tes Psikologi Ungkap Pelaku Tega Mutilasi Redho Buat Hilangkan Jejak

Round-Up

Tes Psikologi Ungkap Pelaku Tega Mutilasi Redho Buat Hilangkan Jejak

Tim detikJogja - detikJogja
Sabtu, 29 Jul 2023 06:30 WIB
W dan RD, kedua pelaku mutilasi di Turi Sleman dikeler saat jumpa pers di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2023).
W dan RD, kedua pelaku mutilasi di Turi Sleman dikeler saat jumpa pers di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2023). Foto: Jauh Hari Wawan S/DetikJateng
Jogja -

Dua pelaku mutilasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Redho Tri Agustian, W (29) dan RD (38) telah menjalani tes psikologi. Keduanya dinyatakan secara sadar melakukan pembunuhan disertai mutilasi.

"Hasilnya kan dari biro psikologi Polda DIY motif mutilasi dilakukan secara sadar," kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi saat dihubungi detikJogja, Jumat (28/7/2023).

Kedua pelaku diketahui membunuh Redho di kos W di daerah Krapyak, Triharjo, Sleman. Dari kamar kos W itu polisi juga menyita sejumlah barang bukti seperti parang hingga cangkul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jasad korban pun dimutilasi hingga beberapa bagian dan dibuang di beberapa lokasi. Beberapa potongan tubuh itu ditemukan di Sungai Bedog hingga Sungai Krasak.

Polisi juga mengungkap fakta mengerikan dari kasus mutilasi tersebut. Potongan tubuh korban direbus yang disebut untuk menghilangkan jejak.

ADVERTISEMENT

"Dilakukan secara sadar itu untuk menghilangkan jejak atau barang bukti," terang Endriadi.

Di sisi lain, polisi masih menunggu hasil tes DNA dari korban. Tes DNA itu diperkirakan terbit minggu depan.

"Minggu depan mungkin (hasil tes DNA keluar) ya. Mudah-mudahan minggu depan," jelasnya.

Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi saat konferensi pers kasus mutilasi mahasiswa Jogja, Minggu (16/7/2023).Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi saat konferensi pers kasus mutilasi mahasiswa Jogja, Minggu (16/7/2023). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng

Dia menyebut sampel DNA yang diserahkan ke Puslabfor Mabes Polri berupa darah dan tulang.

"Ya ini masih menunggu karena tes DNA ini yang diperiksa darah dengan tulang, darah itu 7 hari tulang itu 14 hari. Mungkin kami koordinasikan lebih cepat lah. Karena dna itu dipergunakan untuk proses penyidikan dan pemberkasan," bebernya.

Dia menerangkan setelah hasil tes DNA kelar, pihaknya segera menyelesaikan pemberkasan. Saat ini, potongan tubuh korban yang sudah ditemukan masih berada di RS Bhayangkara Polda DIY. Nantinya, jika tes DNA sudah keluar, jenazah korban baru akan diserahkan kepada keluarga.

"Untuk kepentingan pemberkasan kami sudah cukup. Nanti juga ada informasi pencarian dan lain-lain silakan. (Kami akan) berkoordinasi dengan Basarnas atau masyarakat yang ada menemukan. Tapi untuk kegiatan pemberkasan penyidikan kami sudah cukup. Setelah nanti DNA jadi mungkin kami serahkan ke keluarga," pungkasnya.




(ams/ahr)

Hide Ads