Batalnya TPS Cangkringan Usai Penolakan Warga-Pembukaan Terbatas TPA Piyungan

Round-Up

Batalnya TPS Cangkringan Usai Penolakan Warga-Pembukaan Terbatas TPA Piyungan

Tim detikJogja - detikJogja
Kamis, 27 Jul 2023 06:00 WIB
Para pemulung yang tengah mengais di gunung sampah TPA Piyungan, Bantul, Selasa (25/7/2023).
Gunungan sampah di TPA Piyungan, Bantul, Selasa (25/7/2023). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Jogja -

Pemkab Sleman akhirnya membatalkan rencana tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di Karanggeneng, Kalurahan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan. Keputusan itu diambil karena adanya penolakan dari warga.

"Kita hormati keputusan warga. Kita tidak boleh memaksakan kehendak. Kita akan cari lokasi lain. Pasti dapat karena ini untuk kepentingan bersama, pasti ada jalan keluar. Sudah rembukan insyaallah dapat," kata Sekda Sleman Harda Kiswaya saat dihubungi wartawan, Rabu (26/7/2023).

Harda mengklaim pihaknya sudah mendapatkan lokasi TPS pengganti yang akan digunakan selama TPA Piyungan tutup. Namun ia belum mengungkapkan lokasinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya jangan dulu (dibeberkan lokasinya). Nanti kalau sudah deal. Nanti akan diminta tandatangan dulu semua baru kemudian diumumkan," ujarnya.

Harda bilang dalam waktu dekat lokasi TPS itu akan segera diumumkan. Untuk sementara, sampah-sampah di Sleman ditumpuk di depo.

ADVERTISEMENT

"Sampah sementara ini ditumpuk di depo. Makanya jangan sampai numpuk di sana secepat mungkin kita harus cari lokasi," jelasnya.

Diketahui, warga Padukuhan Karanggeneng memasang spanduk berisi penolakan pembangunan TPS di wilayahnya. Mereka merasa khawatir dengan dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan.

Pantauan detikJogja, spanduk protes itu dipasang di simpang empat menuju ke lokasi TPS. Ada tiga spanduk berukuran besar dan dua spanduk berukuran kecil.

Spanduk itu di antaranya bertulis, 'Kami Seluruh Warga Karanggeneng Menolak Keras Adanya TPSS di Wilayah Ini!'.

Salah seorang warga Karanggeneng, Naryono mengatakan pemasangan spanduk dilakukan Selasa (25/7) malam setelah sosialisasi bersama pihak kalurahan. Dalam sosialisasi itu belum menemui titik temu dan warga menyatakan menolak TPS.

"Dengan adanya sampah nanti ada dampak, polusi udara, kesehatan, perekonomian di wilayah Karanggeng, belum (dampak sosial dengan) wilayah lain. Kita khawatir," kata Naryono kepada detikJogja, Rabu (26/7).

Terpisah, Asisten Sekda DIY bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana menjelaskan Pemda DIY masih mencari opsi tempat lain sebagai pengganti.

"Nanti rembukan dengan Pemkab Sleman dan yang lain-lain. Istilahnya ditunda dulu sembari nanti komunikasi dulu dengan warga," terang Tri saat dihubungi wartawan, Rabu (26/7).

TPA Piyungan Dibuka Terbatas

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut akan membuka Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul. Namun dengan pembatasan sampah yang masuk 200 ton per hari.

Sedangkan untuk sisa sampahnya, Sultan mengungkapkan akan dikirim ke TPS, yang semula direncanakan akan berada di Karanggeneng namun akhirnya batal.

"Ya nanti tanggal 28 (Juli) kan nanti udah dibuka, Piyungan juga dibuka tapi hanya bisa nampung 200 (ton per hari) tahap pertama," ujar Sultan saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (26/7).




(rih/rih)

Hide Ads