Polisi mengungkap fakta baru kasus pembunuhan dan mutilasi mahasiswa di Jogja berinisial R. Korban dan pelaku mutilasi W (29) dan RD (38) saling kenal dari grup Facebook.
"Jadi pelaku dan korban saling kenal, mereka kenal di grup yang ada di medsos. Hasil pemeriksaan kita sudah 3-4 bulan (kenal). Ketemu pertama," kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi saat jumpa pers di Mapolda DIY, dilansir detikJateng, Selasa (18/7/2023).
Polisi tak memerinci grup Facebook yang diikuti korban dan kedua pelaku mutilasi. Namun, Endriadi menyebut ada aktivitas tak wajar dalam grup tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait dengan sementara bahasa kami adalah kegiatan tidak wajar. Untuk lebih tepatnya nanti kami akan melakukan pemeriksaan terhadap psikologi atau kejiwaan terhadap yang bersangkutan," bebernya.
Endriadi menyebut setelah saling kenal di FB, mereka lalu janjian untuk bertemu. W lalu mengundang RD untuk datang ke Jogja.
Ketiganya kemudian bertemu di kos pelaku W dan melakukan aktivitas kekerasan yang tidak wajar dan membuat korban meninggal.
"Kemudian mereka berkumpul dan melakukan aktivitas yang tidak wajar berupa kekerasan ataupun aktivitas kekerasan berlebihan. Kemudian dari kekerasan berlebihan itu korban meninggal dunia," jelasnya.
Endriadi menyebut melihat korban yang tak bernyawa pelaku panik dan muncul niat untuk menghilangkan jejak. Kedua pelaku mutilasi lalu memutilasi korban dan membuangnya di beberapa lokasi.
Sebagai informasi, kasus mutilasi ini terungkap setelah heboh kabar penemuan potongan tubuh manusia di Sungai Bedog, Padukuhan Kelor, Turi, Sleman, pada Rabu (12/7) malam.
Pada Sabtu (15/7), polisi kembali menemukan potongan tubuh manusia di Merdikorejo, Tempel dan di beberapa lokasi lain.
Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menangkap dua pelaku yakni W (29) warga Magelang dan RD (38) warga Jaksel pada Sabtu (15/7) di Bogor, Jawa Barat. Kasus ini pun masih dalam pendalaman polisi.
(ams/rih)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu