Jumlah wisatawan yang berkunjung ke wisata alam dan sejarah di Kabupaten Mojokerto sedikit turun dibandingkan momen lebaran Idul Fitri tahun lalu. Pemerintah setempat pun melakukan sejumlah perbaikan untuk mendongkrak kunjungan wisata di Bumi Majapahit.
Sepanjang libur lebaran Idul Fitri 10-14 April 2024, 21.430 wisatawan mengunjungi 10 objek wisata yang dikelola Pemkab Mojokerto. Wana Wisata Padusan di Desa Padusan, Kecamatan Pacet masih menjadi primadona. Sebab pengunjungnya paling tinggi, yakni mencapai 9.923 orang.
Di dalamnya bercokol banyak objek wisata buatan. Salah satunya kolam air panas Padusan yang menduduki posisi kedua jumlah wisatawan tertinggi mencapai 5.326 orang. Disusul air terjun Dlundung di Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas dengan 2.504 pengunjung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikutnya waterpark Ubalan 1.033 wisatawan, Petirtaan Jolotundo 907 wisatawan, Coban Canggu 645 pengunjung, Candi Brahu, Bajangratu dan Tikus 595 pengunjung, serta makam Troloyo 497 pengunjung.
"Turunnya tidak signifikan kalau dibandingkan libur lebaran tahun lalu. Lebaran tahun lalu 21.647 pengunjung. Naik signifikan dibandingkan periode 19-25 Februari 2023 dengan 13.619 wisatawan," terang Kepala Disbudporapar Kabupaten Mojokerto Norman Handhito kepada detikJatim, Selasa (16/4/2024).
Di antara wisata alam yang ada di Bumi Majapahit, Coban Canggu di dalam Wana Wisata Padusan paling sepi pengunjung. Menurut Norman, objek wisata ini menjadi tersegmentasi untuk kawula muda karena jalur yang terjal dari tempat parkir kendaraan ke air terjun.
Sehingga wisatawan berusia lanjut tidak begitu tertarik memasuki Coban Canggu. Ditambah lagi selama musim kemarau, debit air terjun ini relatif kecil. Sedangkan di sisi lain, pembangunan infrastruktur untuk mengembangkan objek wisata ini terganjal banyaknya lahan milik warga di dalamnya.
![]() |
"Pengembangan sulit karena banyak lahan di dalamnya milik warga. Strategi kami, staf yang siaga di loket Wana Wisata Padusan mengarahkan wisatawan ke Coban Canggu," jelasnya.
Untuk mendongkrak kunjungan wisatawan, kata Norman, pihaknya akan membenahi sejumlah objek wisata. Salah satunya Waterpark Ubalan yang tahun ini mendapatkan anggaran Rp 390 juta dari APBD Pemkab Mojokerto.
Dana itu untuk membangun pakar bergaya Majapahit, rehab 10 stand pedagang makanan dan minuman di dalam Waterpark Ubalan dengan ornamen majapahitan, serta untuk merombak foodcourt di bukit atas kolam menjadi penginapan.
"Karena banyak pengunjung yang outbond, di Ubalan butuh penginapan. Nanti di PAPBD kami usulkan anggaran lagi untuk menyelesaikan penginapan. Sehingga akhir tahun nanti bisa dioperasikan," cetusnya.
Tahun ini pula Norman berencana mengoperasikan 2 kolam air panas VIP di dalam Wana Wisata Padusan. Bangunan kolam di sebelah penginapan Bobocabin itu selama ini mangkrak karena sulitnya mendapatkan sumber air panas alami.
Anggaran yang disiapkan dari APBD Pemkab Mojokerto tahun 2024 mencapai Rp 170 juta. Pihaknya akan bekerja sama dengan Bobocabin agar para tamu yang menginap bisa berendam di kolam air panas VIP.
"Anggaran Rp 170-an juta untuk merapikan area dalam kami paving dan pengadaan pemanas. Kalau kami nemu sumber air panas, pemanas untuk bilas. Kalau belum nemu, maka pemanas untuk mengisi kolam," tandasnya.
Makam Troloyo di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan juga akan mendapatkan sedikit sentuhan. Yaitu berupa pembangunan selasar dari masjid menuju pintu keluar. Sedangkan selasar dari pintu masuk ke pendapa makam sudah tersedia.
(dpe/iwd)