Kondisi Terkini Pemandian Air Panas Pacet Pascatragedi Longsor 21 Tahun Silam

Kondisi Terkini Pemandian Air Panas Pacet Pascatragedi Longsor 21 Tahun Silam

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Senin, 04 Mar 2024 18:44 WIB
wisata pemandian air panas padusan pacet mojokerto
Wisata pemandian air panas Padusan Pacet Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto)
Mojokerto -

Tragedi longsor di wisata pemandian air panas di Desa Padusan, Pacet, Mojokerto pada 11 Desember 2002 menewaskan 26 orang yang sedang berwisata. Bagaimana kondisi wisata tersebut saat ini? Dan upaya apa yang telah dilakukan pengelola agar bencana tersebut tak terulang lagi?

Koordinator Pemandian Air Panas Padusan Heru Utomo mengatakan objek wisata air panas Pacet saat ini relatif lebih aman dari bencana banjir bandang dan tanah longsor. Heri mengatakan itu karena rutinnya mitigasi yang dilakukan.

"Selama rutin mitigasi oleh Perhutani, insyaallah. Mitigasi di aliran sungai di sebelah pemandian, menyingkirkan pohon-pohon yang tersangkut. Biasanya kan banjir bandang karena aliran sungai tidak lancar, terbendung, lama-lama jebol," ungkap Heru kepada detikJatim, Senin (4/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim menuturkan terdapat 2 langkah besar untuk mencegah tragedi tahun 2002 terulang. Pertama, mitigasi dengan membersihkan pepohonan yang tumbang dan menghambat aliran sungai di sebelah pemandian air panas Padusan. Sungai ini berasal dari Gunung Welirang.

wisata pemandian air panas padusan pacet mojokertoPengunjung berendam di air panas (Foto: Enggran Eko Budianto)

"Tahun 2002 itu kan banyak penebangan pohon liar. Kalau sekarang alhamdulillah hutan Welirang sudah kembali rapat, menguatkan tanah," cetusnya.

ADVERTISEMENT

Kedua, sudah dipasang dan berfungsinya sistem peringatan dini (Early Warning System) di lereng Gunung Welirang atas pemandian air panas Padusan.

"Apabila terjadi longsor, berapa kilometer sudah diketahui, sehingga wisatawan bisa waspada karena sirine peringatan pasti berbunyi," tandas Khakim.

Pascatragedi banjir bandang 21 tahun silam, pemandian air panas Padusan, Pacet, Mojokerto masih menjadi primadona para wisatawan. Bahkan, objek wisata di sekitarnya semakin lengkap, mulai dari kolam air panas, penginapan, hingga jalur pendakian.

Pemandian air panas Padusan sendiri mempunyai sejumlah kolam air panas yang bersumber dari Gunung Welirang. Wisatawan juga bisa berenang sepuasnya di kolam air biasa yang lumayan luas. Tiket masuknya pun terjangkau, yakni Rp 10.000 untuk dewasa dan Rp 7.500 untuk anak-anak.

Anak-anak dimanjakan dengan wisata berkuda persis di depan pintu masuk pemandian air panas Padusan. Wisata berkuda tersedia pukul 07.00-17.30 WIB. Tarifnya Rp 30.000 per anak untuk diajak keliling di sekitar pemandian air panas Padusan. Sedangkan jika penumpangnya 2 anak-anak atau 1 anak dan 1 dewasa, tarifnya menjadi Rp 35.000.

wisata pemandian air panas padusan pacet mojokertoWisata pemandian air panas Padusan Pacet Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto)

"Kunjungan wisatawan hari biasa 200-300 orang sehari, akhir pekan 1.200-1500 orang per hari di musim hujan. Kalau tidak hujan bisa 2.000 lebih per hari saat akhir pekan," terang Heru.

Area parkir pemandian air panas Padusan kini semakin luas. Terlebih lagi sejak semakin banyaknya objek wisata baru yang ada di sekitarnya. Menurut Heru, di dalam Wana Wisata Padusan kini terdapat 12 wahana. Dari jumlah itu, 5 wahana berupa kolam air panas, termasuk pemandian air panas Padusan. Sedangkan 7 wahana lainnya berupa penginapan, area camping dan glamping, serta jalur pendakian ke Putuk Pundak dan Putuk Siwur.

"Yang pasti mereka (wahana baru) bermunculan saat COVID-19 tahun 2020. Pascacorona mereka mulai beroperasi," jelasnya.

Sebelum masuk ke setiap wahana, pengunjung harus lebih dulu membayar tiket masuk ke Wana Wisata Padusan. Tarifnya Rp 12.500 untuk dewasa dan Rp 10.000 untuk anak-anak ketika hari biasa, serta Rp 15.500 untuk dewasa dan Rp 12.500 untuk anak-anak saat akhir pekan dan libur nasional. Tiket tersebut sudah termasuk asuransi.

Pemandian air panas Padusan saja, lanjut Heru, menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) yang cukup besar untuk Pemkab Mojokerto. Seperti tahun 2023, objek wisata alam favorit ini ditargetkan meraup PAD Rp 4 miliar. Realisasinya di angka 70% atau sekitar Rp 2,8 miliar.

Tanah longsor meluluhlantakkan kawasan wisata pemandian air panas di Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto 11 Desember 2002 sekitar pukul 15.30 WIB. Tragisnya, bencana alam itu menewaskan 26 orang yang sedang mandi di sana.




(dpe/iwd)


Hide Ads