Jawa Timur menjadi tujuan utama perjalanan wisata, terutama wisatawan nusantara selama triwulan 1 2025, meski secara umum jumlah kunjungannya menurun. Tujuan wisata utama lainnya adalah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Pada Maret 2025, Provinsi Jawa Timur tercatat sebagai provinsi tujuan utama dengan jumlah perjalanan terbanyak, yaitu sebesar 16,43 juta perjalanan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini, Jumat (2/5).
Pudji menjelaskan, secara umum kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) maupun nusantara (wisnua) pada Maret 2025 turun dibandingkan Februari. Wisman turun 2,18%, wisnus turun 1,76%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tercatat, jumlah wisman yang melancong ke Indonesia sebanyak 841.030 kunjungan pada Maret 2025. Namun, sepanjang Januari hingga Maret 2025 jumlahnya meningkat 7,83% dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Pengeluaran wisman saat melancong tercatat turun pada triwulan I 2025 dengan rata-rata per kunjungan US$ 1.277,17 atau Rp 21,07 juta (kurs Rp 16.500). Pada triwulan I 2024 rata-rata pengeluaran wisman US$ 1.429,40.
"Rata-rata lama tinggal wisman pada triwulan I 2025 yaitu selama 10,94 malam. Berdasarkan jenis pengeluaran, proporsi pengeluaran terbesar wisman dialokasikan untuk akomodasi yaitu sebesar 38,07%, diikuti oleh pengeluaran untuk makan dan minum 19,40%, dan belanja dan cenderamata 11,90%," tuturnya.
Sedangkan untuk wisnus, jumlah kunjungan pada Maret 2025 mencapai 88,91 juta perjalanan. Angka ini turun 1,76% dibanding bulan Februari sebesar 90,50 juta perjalanan.
"Dibandingkan Maret 2024, perjalanan wisnus pada Maret 2025 mengalami peningkatan sebesar 12,61% secara YOY. Selanjutnya secara kumulatif, sepanjang Januari hingga Maret 2025, jumlah perjalanan Wisnus mencapai 282,41 juta perjalanan atau meningkat sebesar 12,71% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," bebernya.
Dari total 88,91 juta perjalanan yang dilakukan Wisnus pada Maret 2025, sebanyak 66,08%nya dilakukan ke Pulau Jawa.
Artikel ini sudah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini.
(dpe/hil)