Di Kabupaten Jember, ada tiga tempat wisata yang kerap menjadi jujukan warga dalam melewatkan liburan. Khususnya libur tahun baru. Tiga tempat itu yakni Pantai Watu Ulo di Kecamatan Ambulu, pemandian Patemon di Kecamatan Tanggul serta hotel dan kolam renang Rembangan di Kecamatan Arjasa.
Ketiga lokasi wisata itu menjadi tempat berlibur karena menawarkan daya tarik tersendiri bagi pengunjungnya. Seperti Pantai Watu Ulo yang menawarkan pemandangan pantai dengan deburan ombak laut selatannya.
Kemudian pemandian Patemon dengan airnya yang jernih dan segar karena bersumber dari mata air pegunungan. Serta kawasan hotel dan kolam renang Rembangan yang menawarkan pemandangan indah. Sebab lokasinya berada di lereng pegunungan Argopuro.
Namun dengan kondisi cuaca yang kurang bersahabat akhir-akhir ini, pengunjung sebaiknya tetap waspada. Sebab di tiga lokasi itu terdapat potensi bencana alam dengan bentuknya masing-masing.
"Kalau Watu Ulo, karena pantai, tentu potensi bencananya adalah tsunami. Apalagi akhir-akhir ini sering ada gempa yang pusatnya di laut selatan," kata Kepala BPBD Jember Sigit Akbari, Kamis (29/12/2022).
"Juga ombak yang cukup tinggi akhir-akhir ini juga perlu diwaspadai. Imbauan saya, sebaiknya pengunjung tidak mandi di pantai. Cukup duduk menikmati pemandangan, berjalan-jalan di pantainya, nggak usah mandi," kata Sigit.
Kemudian untuk kolam renang Rembangan, menurur Sigit yang perlu diwaspadai adalah potensi tanah longsor. Hal ini karena posisi tempat wisata itu berada di lereng pegunungan yang merupakan dataran tinggi.
"Bukan hanya di Rembangan ya, semua lokasi di lereng pegunungan, potensi bencananya adalah tanah longsor. Apalagi sekarang ini intensitas hujan cukup tinggi," tandasnya.
"Jadi tetap hati-hati. Apalagi jalan menuju lokasi itu menanjak dan berkelok," imbuhnya.
Selain itu, puting beliung juga harus diwaspadai oleh warga yang melewatkan liburan di pemandian Patemon. Sebab, kawasan kecamatan Tanggul juga terhitung sering terjadi puting beliung.
"Perlu diwaspadai adanya pohon tumbang karena terjangan angin kencang atau puting beliung," tandasnya.
BPBD sendiri, kata Sigit, menempatkan sejumlan personelnya di tiap pos pengaman gabungan atau pos pantau. Demikian juga di posko bencana BPBD Jember. Selalu ada petugas piket yang siap siaga ketika ada bencana dan butuh penanganan cepat.
"Kita tidak mendirikan posko khusus penanganan bencana di lokasi wisata. Tapi personel kita ikut di pos pantau yang personelnya dari beberapa institusi," katanya.
"Untuk yang di mako, pasti ada petugas yang piket. Sehingga jika sewaktu-waktu ada bencana bisa segera berkoordinasi," imbuhnya.
Sigit juga mengimbau pengunjung tempat wisata bisa mematuhi semua aturan yang diterapkan pengelola. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa dihindari.
"Contohnya kalau ke Watu Ulo. Kalau ada tulisan dilarang mandi di pantai ya sebaiknya tidak usah mandi di situ. Patuhi aturannya, agar liburan bisa tetap menyenangkan karena tidak berujung musibah," pungkasnya.
Simak Video "Video BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan"
(abq/fat)