Strategi Bupati Banyuwangi Gerakkan Ekonomi Melalui Wisata

Strategi Bupati Banyuwangi Gerakkan Ekonomi Melalui Wisata

Ardian Fanani - detikJatim
Sabtu, 15 Okt 2022 17:26 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk di Sukomade
Bupati Banyuwangi Ipuk/(Foto: Ardian Fanani/detikJatim
Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani buka-bukaan tentang kebijakan sektor pariwisata. Mulai memilih konsep hingga bagaimana memanfaatkan momentum dalam mengenalkan Banyuwangi sebagai salah satu kabupaten jujugan wisatawan domestik hingga mancanegara.

Pemilihan sektor pariwisata Banyuwangi bertujuan untuk menggerakkan perekonomian warga. Mulai dari pengusaha wisata, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), Bumdes hingga UMKM menikmati peningkatan ekonomi dari majunya pariwisata Banyuwangi.

"Tentu kami memilih sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi masyarakat. Mulai dari lapisan atas hingga bawah. Pengusaha, Pokdarwis, UMKM dan kuliner merasakan peningkatan ekonomi dari sektor ini," ujar Ipuk dalam Njagong Bareng detikJatim yang disiarkan live IG, Jumat malam (14/10/2022).

Ipuk memberi contoh di destinasi wisata Bangsring Underwater, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi. Di lokasi ini dahulunya nelayan mencari ikan dengan bom ikan. Hal ini tentunya merusak terumbu karang dan hilangnya ikan di sekitar lokasi itu.

Namun seiring dengan perkembangan sektor pariwisata, mereka kemudian membuat lokasi konservasi terumbu. Hasilnya, banyak nelayan yang bergantung di kegiatan edukasi terumbu karang di lokasi tersebut.

"Jadi ketika belum ada wisata, mereka adalah pengebom ikan. Merusak habitat ikan dan terumbu karang. Seiring dengan Pemkab menggalakkan sektor wisata mereka membuat konservasi terumbu karang. Sekarang mereka malah roti ke wisatawan untuk memberi makan ikan. Artinya selain mendapatkan ekonomi dari sana mereka juga menjaga lingkungan dari kerusakan," tambahnya.

Sama halnya di Desa Adat Kemiren, Kecamatan Glagah. Warga setempat menggelar kegiatan Ngopi Sepuluh Ewu untuk mengenalkan produksi kopi di wilayah itu. Kopi Banyuwangi dikenal memiliki citarasa khas. Salah satunya di produksi oleh UMKM milik masyarakat desa Kemiren.

"Mereka menggelar atraksi wisata dengan membuat Festival Ngopi Sepuluh Ewu. Ribuan yang datang. Mereka menyuguhkan kuliner, tarian, kesenian hingga budaya mereka. Jadi semuanya bisa menikmati hasil dari kegiatan yang digelar," jelasnya.

Menurut Ipuk, pemilihan sektor pariwisata ini tidak hanya mengandalkan potensi dari destinasi wisata saja. Namun juga kegiatan masyarakat melalui kegiatan festival. Banyuwangi getol menggelar event Festival ini juga untuk mempromosikan potensi wisata yang ada di Banyuwangi. Mulai dari desa hingga destinasi unggulan lainnya.

"Bangsring Underwater dan Desa Kemiren bukti nyata (pariwisata) sebagai sumber ekonomi warga. Makanya kami terus melakukan pelatihan terhadap UMKM, guide hingga masyarakat. Program bantuan pun kami gelontor untuk meningkatkan kapasitas SDM dan potensi di masing-masing daerah. Saya setiap minggu Ngantor di Desa dengan program Bunga Desa. Kita belanja masalah disana dan menyelesaikan problem dan melihat potensi desa juga," ujarnya.

Selama tahun 2022 ini, kata Ipuk, sebanyak 99 event Banyuwangi Festival digelar oleh Pemkab. Event Banyuwangi Festival ini sedianya digelar untuk memberikan efek domino bagi masyarakat. Salah satu contohnya adalah event Gandrung Sewu yang bakal di gelar tanggal 29 Oktober mendatang. Di event ini, banyak orang yang dilibatkan. Mulai dari pelatih tari, persewaan baju Gandrung hingga kuliner.

"Bujti Banyuwangi Festival juga menggerakkan sektor ekonomi yakni acara Festival Gandrung Sewu. Banyak yang kita libatkan mulai dari pelatih tari, Penari, persewaan baju hingga kuliner. Tentu efeknya akan merata di segala lini. Kami harap juga wisatawan datang ke Banyuwangi untuk menikmati suguhan akbar kami di tahun 2022 ini," pungkasnya.


(abq/sun)


Hide Ads