Kisah Inspiratif Kampung Wisata Kue Gerakkan Ekonomi Warga Surabaya

Road to detikJatim Awards 2024

Kisah Inspiratif Kampung Wisata Kue Gerakkan Ekonomi Warga Surabaya

Irma Budiarti - detikJatim
Jumat, 15 Nov 2024 15:23 WIB
Kampung kue di Rungkut Lor
Kampung Kue di Rungkut Lor Surabaya. (Foto: Gracella Sovia Mingkid)
Surabaya -

Aktivitas kampung Rungkut Lor sudah hidup sejak pagi buta. Suara adonan kue masuk minyak panas penggorengan mewarnai aktivitas pagi di sana. Ibu-ibu sibuk menggoreng dan membungkus kue di sepanjang lorong gang. Sementara ibu-ibu lain menata meja untuk menjajakan kue-kue.

Kampung Kue Surabaya sudah ramai pembeli mulai pukul 03.30 WIB. Mereka berdatangan untuk memborong berbagai jajanan. Tak butuh waktu lama, sekitar pukul 09.30 WIB, kue-kue di sini sudah ludes terjual.

Semua itu berkat keuletan Choirul Mahpuduah. Ia sukses mengantarkan warga Rungkut Lor Surabaya berdaya secara ekonomi. Dari turun ke jalanan memperjuangkan hak buruh, Irul, biasa disapa, menjadi penggagas Kampung Kue Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kampung Kue Surabaya berdiri dilatarbelakangi keprihatinan Irul terhadap perempuan, terutama ibu-ibu warga Rungkut Lor. Ia melihat ibu-ibu setempat tidak banyak melakukan kegiatan produktif, bahkan sering kali dikejar-kejar rentenir.

Dari sana, Irul membulatkan tekad untuk memberdayakan para ibu rumah tangga sehingga bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarga. Ia pun melakukan observasi dan memetakan kondisi di Rungkut Lor.

ADVERTISEMENT

Awalnya, ia mengajak ibu-ibu menjahit pakaian, karena Rungkut Lor sudah sejak lama dikenal sebagai kawasan penghasil pakaian. Namun, usaha ini tidak berlangsung lama dan berakhir tidak sesuai harapan.

Semangat Irul untuk memberdayakan ekonomi warga Rungkut Lor tidak berhenti di situ. Dia tahu ada warga yang menjual kue dan melihat ada peluang dari sana. Irul pun mengajak ibu-ibu lain di sana untuk bersama-sama membuat kue.

"Pertama (lihat) ada yang buat kue. Wah, ini kalau semua buat kue akan lebih bagus. Akhirnya, Bu Irul mengkomunikasikan, mengajak ibu-ibu untuk melakukan pelatihan," kata Irul kepada detikJatim beberapa Waktu lalu.

Usaha Irul kali ini membuahkan hasil. Ia yang mengembangkan usaha ini sejak tahun 2005 mulai berani memperkenalkan Kampung Kue Surabaya ke stakeholder. Hingga hari ini, sudah ada puluhan UMKM di Kampung Kue Surabaya, dengan total 71 varian kue.

Semakin hari juga semakin banyak warga, terutama ibu-ibu yang tertarik mengikuti usaha membuat kue ini. Tercatat, hingga April lalu, ada puluhan orang yang ikut mengembangkan Kampung Kue di Rungkut Lor, Gang 2 RT 04 RW 05, Kelurahan Kalirungkut, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.

Irul dan ibu-ibu di sana juga terus berinovasi. Berbagai jenis jajanan dibuat untuk dijajakan. Bahkan, jika ada anggota baru yang bergabung, maka akan diminta untuk membuat jenis kue yang berbeda dengan yang sudah ada. Dengan tujuan, penjaja kue di sana nantinya dibuat spesialisasi.

"Misalnya, ada rumah produksi lemper, rumah brownies, dan rumah pastel," tutur Irul.

Kesuksesan Kampung Kue Surabaya yang dirintis Irul semakin terlihat. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melirik Kampung Kue Surabaya dengan menjadikannya tempat wisata kuliner. Tepat dua tahun lalu, Pemkot Surabaya meresmikan Kampung Wisata Kue Rungkut Lor.

"Diresmikannya Kampung Kue secara otomatis orang mengakui bahwa di sini kampung kue. Bu Risma pernah datang, kemudian 2022 Eri Cahyadi datang. Kampung Kue akhirnya dijadikan kampung wisata kuliner pada 8 Februari 2022," ujar Irul.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat peresmian mengatakan, Kampung Kue diresmikan sebagai tempat wisata kuliner karena jangkauan bisnisnya yang luas. Di mana, Kampung Kue Surabaya sudah merambah sampai luar kota.

Ia pun meminta camat dan lurah setempat menyerap produk Kampung Kue untuk mendukung bisnis pelaku UMKM. Misalnya, menggunakan makanan produk Kampung Kue untuk konsumsi ketika rapat atau kegiatan lainnya.

"Insyaallah Kampung Kue menjadi tempat kulakan kue, karena Kampung Kue tak hanya melayani Surabaya, tapi juga wilayah-wilayah penunjang, seperti Gresik, Sidoarjo, sudah banyak mengambil di sini," kata Eri saat itu.

Peran Choirul Mahpuduah dalam membangkitkan perekonomian warga di sekitarnya patut menjadi teladan. Dalam waktu dekat detikJatim akan menggelar ajang penghargaan detikJatim Awards 2024. Acara ini menjadi ajang apresiasi terhadap insan, komunitas, instansi pemerintah, serta perusahaan yang memiliki peran nyata yang dirasakan masyarakat.




(dpe/iwd)


Hide Ads