Kota Malang memperingati hari jadi ke-108 pada 1 April 2022. Wilayah yang sejak dulu dikenal dengan udara sejuknya ini menyimpan begitu banyak cerita.
Berdasarkan sejumlah referensi yang dikutip detikJatim, sampai saat ini asal-usul penamaan Malang masih menjadi bahan penelitian oleh para ahli sejarah.
Para ahli sejarah ini hanya meyakini bahwa cikal bakal Kota Malang itu bermula dari munculnya Kerajaan Kanjuruhan pada 12 abad silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti halnya kebanyakan kota-kota lain di Indonesia, Kota Malang modern tumbuh dan berkembang setelah hadirnya administrasi kolonial Hindia Belanda.
Ada sejumlah bukti-bukti sejarah yang dikumpulkan beberapa pihak, salah satunya oleh Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang.
Baca juga: Gaduh soal 'Halal City' di Kota Malang |
Berdasarkan data dari KIM, dahulu pada 1964 silam di lambang Kota Malang ada tulisan 'Malang namaku, maju tujuanku' atau dalam Bahasa Belanda 'Malang nominor, sursum moveor.'
Namun, ketika Kota Malang merayakan HUT ke-50 pada 1 April 1964, kalimat itu diganti menjadi Malang Kucecwara.
Semboyan baru itu diusulkan oleh Prof. Dr. Raden Mas Ngabehi Poerbatjaraka yang merupakan filolog atau Pakar Sastra Jawa Kuna.
Di situs resmi Pemkot Malang yang diakses pada Selasa (5/4/2022), Prof Poerbatjaraka mengusulkan slogan itu karena menganggap Kota Malang memiliki hubungan erat dengan Masa Ken Arok pada abad ke-7 Masehi.
Di luar asal-usul nama Kota Malang yang masih diteliti itu, Kota Malang sendiri memiliki sejumlah julukan. Berikut ini nama julukan untuk Kota Malang dari masa ke masa yang dikumpulkan detikJatim dari berbagai sumber.
1. Paris van East Java
Julukan ini diberikan karena kondisi alam Kota Malang yang indah dikelilingi pegunungan dengan iklimnya yang sejuk dan membuat betah siapa pun yang berkunjung ke kota ini.
2. Kota Wisata
Julukan ini lekat dengan Kota Malang karena begitu banyaknya destinasi wisata, baik yang ada di wilayah Kota Malang maupun wilayah regional Malang Raya (Kabupaten Malang dan Kota Batu).
Ada pula wisata heritage, kampung tematik, taman kota, festival dan event, MICE serta wisata religi yang menambah beragam destinasi wisata di Kota Malang.
Posisinya yang strategis di tengah Malang Raya juga menjadi daya tarik wisatawan karena mudah terjangkau dengan destinasi wisata beragam.
Mulai dari wisata alam pantai, lokasi yang dekat dengan wisata Gunung Bromo, serta berbagai wisata buatan theme park yang ada di Malang Raya.
3. Kota Pendidikan
Julukan ini sangat pantas disandang Kota Malang yang memiliki lebih dari 50 perguruan tinggi/akademi negeri dan swasta.
Lebih dari 300 ribu mahasiswa dari berbagai penjuru nusantara menempuh pendidikan di Kota Malang dan menjadikannya salah satu kota pendidikan terpenting di Indonesia bagian timur.
Sejumlah perguruan tinggi ternama itu antara lain Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, UIN Malik Ibrahim, Universitas Islam Malang, Institut Teknologi Nasional (ITN), dan Universitas Merdeka (Unmer).
4. Kota Industri Jasa dan Ekonomi Kreatif
Pada awal berdirinya Kotapraja hingga era 80-an Kota Malang memiliki banyak industri sehingga lekat dengan julukan Kota Industri. Perlahan namun pasti, seiring perkembangan struktur dan pola ruang dalam konstelasi regional, tren industri bergeser ke sektor perdagangan dan jasa.
Dalam dekade terakhir selaras dengan potensi sumber daya manusia yang terus mengemuka, ekosistem industri kreatif menjadi sektor baru yang tumbuh pesat dan digadang-gadang menjadi lokomotif penggerak masa depan ekonomi kota.
5. Kota Peristirahatan
Suasana Kota yang damai sangat sesuai untuk beristirahat, terutama bagi orang dari luar kota Malang, baik sebagai turis maupun dalam rangka mengunjungi keluarga/famili. Banyak pula orang yang memilih menghabiskan masa tua di Kota Malang dengan alasan yang sama.
6. Kota Sejarah
Berbagai catatan sejarah termasuk prasasti menjadi bukti kisah panjang Kota Malang. Mulai dari perannya dalam perkembangan kerajaan-kerajaan besar seperti Singosari, Kediri, Mojopahit, Demak, juga era Mataram, era kolonialera, era kemerdekaan dan pasca-kemerdekaan.
Pada awal kemerdekaan Republik Kota Malang tercatat masuk nominasi akan dijadikan Ibukota Negara Republik Indonesia.
Maka tak pelak Kota Malang pun memiliki banyak peninggalan sejarah serta cagar budaya baik yang berbentuk bangunan maupun non bangunan.
Di antara bangunan bersejarah yang masih dapat disaksikan hingga saat ini adalah Alun-Alun dan Tugu Kemerdekaan, Gedung Balai Kota, Gereja Hati Kudus Kayutangan, Gereja Ijen, Stasiun Kota Baru, Bangunan Kembar Rajabali, Jembatan Kahuripan dan Majapahit, Rumah Makan Oen, Gedung Bank Indonesia, dan masih banyak lagi.
Pemerintah Kota Malang terus melakukan upaya perlindungan cagar budaya, diantaranya dengan menetapkan Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2018 tentang Cagar Budaya Kota Malang. Sebanyak 32 bangunan juga sudah ditetapkan sebagai cagar budaya yang tidak boleh diubah begitu saja demi pembelajaran bagi generasi masa kini dan masa depan.
7. Kota Bunga
Julukan Malang Kota Bunga erat kaitannya dengan banyaknya taman dan ragam pepohonan yang menghiasi Kota Malang. Hal ini tidak lepas dari konsep rancangan kota taman yang diwariskan Thomas Karsten.
Salah satu yang terindah adalah Taman Alun-Alun Tugu yang sempat secara berturut-turut meraih predikat taman kota terbaik nasional di awal dekade 2010-an. Di tengah perkembangan kota, upaya menjaga keindahan taman terus diperjuangkan.
Pemerintah Kota Malang diantaranya dengan Revitalisasi Alun-Alun Malang, Taman Trunojoyo, Taman Merbabu, Taman Kunang-Kunang, Taman Slamet, Hutan Kota Malabar, Taman Merjosari, serta Kebun Bibit Mojolangu dan Tunggulwulung.
8. Kota Militer
Disebut Kota Militer banyak di Kota Malang banyak terdapat markas TNI, tempat pelatihan militer, asrama di sekitar lapangan rampal.
9. Kota Olahraga
Banyak melahirkan atlet terbaik di sejumlah cabang olahraga, termasuk sebagai penggerak tinju di Indonesia. Diluar itu, Malang paling terkenal adalah olahraga sepak bola.
Ada dua tim sepak bola yang terkenal di Malang yakni Persema dan Arema yang memiliki prestasi di tingkat regioal hingga nasional. Apalagi mereka memiliki para suporter yang fanatik dan atraktif yakni Ngalamania serta Aremania.
10. Kota Apel
Julukan Kota Apel melekat sejak lama untuk Kota Malang meskipun belum pernah dijumpai pertanian apel di wilayah ini.
11. Kota Kuliner
Disebut Kota Kuliner karena Malang memiliki banyak sekali jenis makanan khas yang menggugah selera. Bahkan menjadi daya tarik wisatawan yang datang ke Kota Malang.
12. Kota Dingin
Mengapa demikian, karena Kota Malang berada di dataran tinggi yang dikelilingi pengunungan. Yaitu Gunung Bromo-Semeru, Gunung Kawi-Panderman, dan Gunung Arjuno Welirang. Bahkan di jaman penjajahan Belanda, Malang menjadi tempat tinggal para bule-bule karena udaranya yang sejuk.
(dpe/fat)