Keluarga korban tewas Tragedi Kanjuruhan buka-bukaan awal keinginan agar dilakukan autopsi jenazah. Awalnya, keluarga memang merasa ada yang janggal. Belakangan, keluarga mencabut pengajuan autopsi karena merasa berjuang sendirian.
Devi Athok (43), masih tak bisa menyembunyikan raut kesedihan di wajahnya. Kedua putrinya, Devi Anggraeni (16) dan Natasya Febi Anggraeni (13) meninggal saat Tragedi Kanjuruhan pecah.
Athok awalnya melihat ada kejanggalan pada jenazah kedua putri tercintanya. Makanya, dia setuju-setuju saja jika kedua jenazah putrinya yang sudah dimakamkan itu diautopsi. Dia juga mendesak Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 133 orang itu bisa diusut tuntas.
Ditemui detikJatim di rumahnya, Athok mengungkapkan ketidakwajaran dari kematian kedua putrinya. Athok merasakan betul sisa gas air mata masih melekat di tubuh dan pakaian putrinya. Berawal dari itu lah, Athok kemudian ingin mengungkap fakta penyebab dari kematian anaknya.
"Awal Polri sampaikan bukan karena gas air mata, saya sendiri melihat langsung tubuh dan pakaian anak saya melekat sisa gas air mata," katanya, Rabu (19/10/2022).
Athok tak dapat melupakan kondisi jasad kedua putrinya saat disucikan. Ia mengatakan, pada bagian dada jenazah putrinya terlihat sampai kepala membiru dan menghitam.
Kemudian di bagian hidung terus mengeluarkan darah. Kondisi serupa juga dialami jenazah putrinya yang lain. Tampak di bagian leher sampai wajah juga membiru dan menghitam.
"Tidak ada luka di bagian badan, si Nayla di hidungnya mengeluarkan busa. Waktu saya mandikan terakhir kali sebelum dimakamkan, tidak ada luka mulai leher ke bawah, lecet apapun tidak ada. Dan memang racun sampai keluar dari hidung, itu amoniak kayaknya di bajunya ada bekas darah dan berbau amoniak," tutur Athok.
Akhirnya Athok mencabut pengajuan autopsi. Apa alasannya?
Simak Video "Erick Thohir Akui Tak Ada yang Mampu Obati Luka Keluarga Korban Kanjuruhan"
(abq/dte)