Irit Bicara Suami Penjual Dawet Kanjuruhan Saat Istri Enggan Temui Wartawan

Irit Bicara Suami Penjual Dawet Kanjuruhan Saat Istri Enggan Temui Wartawan

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 17 Okt 2022 07:03 WIB
Penjual dawet kanjuruhan
Wanita penjual dawet Kanjuruhan bersimpuh meminta maaf kepada salah satu Aremania korban tewas tragedi Kanjuruhan. (Foto: Dok. Tangkapan Layar/Twitter @AremaniaCulture)
Malang - Sejumlah wartawan di Malang mendatangi rumah Suprapti Fauzie, sosok wanita di balik suara viral penjual dawet Kanjuruhan. Sayangnya, yang bersangkutan diwakili suaminya mengaku belum siap mental untuk menemui wartawan dan membuat klarifikasi tentang suaranya yang sempat viral usai tragedi Kanjuruhan.

Suami Suprapti yang bernama Fauzie yang menemui dan menjawab sejumlah pertanyaan dari wartawan. Pria itu menjelaskan bahwa istrinya belum berkenan menemui para wartawan. Wanita yang pernah menjadi kader PSI dan kabarnya sempat menjadi salah satu pengurus DPD PSI Kabupaten Malang itu mengaku belum siap mental setelah apa yang dia alami.

"Belum bisa memberikan keterangan. Mentalnya belum siap setelah apa yang dialami," ujar Fauzie ketika ditemui wartawan ke kediamannya, Minggu (16/10/2022).

Suprapti telah mengakui bahwa suara wanita mengaku penjual dawet di Stadion Kanjuruhan yang beredar viral di media sosial adalah suaranya. Pengakuan itu ia sampaikan kepada pimpinan DPD PSI Kabupaten Malang.

Mengenai viralnya suara istrinya terkait tragedi Kanjuruhan, Fauzie enggan berkomentar banyak saat dicecar pertanyaan. Ia hanya menjelaskan bahwa istrinya telah berbuat khilaf dan tidak bermaksud memperkeruh tragedi Kanjuruhan.

"Sebagai bentuk permintaan maaf, istri saya sudah berkunjung ke rumah Mas Iwan untuk meminta maaf kepada keluarganya, itu dilakukan oleh istri saya dari hati nurani dan tanpa paksaan dari siapapun," kata Fauzie.

Tidak hanya itu Fauzie mengatkan bahwa istrinya juga sudah dimintai keterangan oleh polisi berkaitan dengan rekaman suara atau voice note yang tersebar viral di media sosial.

"Mohon maaf saya tidak bisa menyampaikan di sini. Silahkan bisa ditanyakan secara lengkap di kepolisian. Sudah saya sampaikan semua di sana," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua DPD PSI Kabupaten Malang Yosea Suryo Widodo menyebutkan bahwa dari pengakuan Suprapti diketahui bahwa wanita itu menjalankan usaha sambilan berjualan dawet di Stadion Kanjuruhan. Tapi Yosea mengaku belum bisa memastikan itu karena belum pernah bertemu langsung dengan Suprapti.

Suprapti Fauzie adalah wanita di balik suara penjual dawet Kanjuruhan yang viral menceritakan tentang detail peristiwa di malam tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) malam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJatim, Suprapti sejak dulu merupakan pengajar di salah satu lembaga pendidikan tingkat taman kanak-kanak. Meski sehari-hari mengajar status Suprapti bukanlah Aparatur Sipil Negara (ASN).

DPD PSI Malang sendiri mengakui bahwa Suprapti memang kadernya, seperti tercatat di database DPP PSI. Namun, sejak 2020 lalu wanita itu disebut sudah tidak aktif di partai dan sempat mengajukan permohonan pengunduran diri.

Suprapti mengaku memang berjualan dawet di Kanjuruhan. Baca di halaman selanjutnya.

Usai rekaman suaranya viral dan sosoknya terungkap dalam video permintaan maaf kepada salah satu keluarga Aremania yang tewas, Suprapti kembali mengajukan pengunduran diri. Kini dirinya telah resmi menjadi eks kader PSI.

Dalam rekaman suara yang beredar, wanita itu mengaku sempat menolong seorang polisi yang dikejar Aremania yang sedang mabuk. Padahal, kata Suprapti dalam rekaman suara itu, polisi itu berupaya menyelamatkan seorang anak perempuan yang terjepit di pintu 3 Stadion Kanjuruhan.

Yosea, Ketua DPD PSI Malang yang mengaku sempat menghubungi Suprapti untuk klarifikasi tentang rekaman suara itu. Ia menyebutkan bahwa mantan kadernya yang sempat jadi timses salah satu Bacaleg pada 2019 itu mengaku memang berjualan dawet di Stadion Kanjuruhan.

"Jadi kebetulan sebelumnya ada event hari Kamis dan Jumat di Stadion Kanjuruhan. Saat itu ada orang menjual dawet di sana. Kemungkinan Bu Prapti ini ingin menjual dawetnya di sana. Waktu insiden itu, Bu Prapti menjual dawet," ujar Yosea kepada detikJatim, Kamis (13/10/2022).

Yosea mengatakan bahwa Suprapti tidak setiap hari berjualan dawet di Stadion Kanjuruhan. Hanya saat ada event saja. Saat itu event yang dia maksud sebenarnya pada hari Minggu.

"Sebenarnya event itu hari minggu. Kemudian karena Sabtu ada pertandingan sepakbola, Sabtu sore itu dia berjualan dawet sama rokok, sama apa lagi begitu," kata Yosea.

Yosea juga menyebutkan Suprapti berjualan dawet di sebuah ruko milik bersama. Namun lagi-lagi Yosea mengaku tidak bisa memastikan, karena dia sendiri tak pernah mampir ke ruko milik Suprapti.

Tak hanya itu dirinya juga belum bisa memastikan apakah benar pada saat tragedi terjadi Sabtu malam itu Suprapti memang sedang berada di lokasi Stadio Kanjuruhan untuk berjualan dawet.

"Berjualannya itu di ruko punya bersama-sama, punyanya temennya juga. Tapi kalau malam hari saat insiden saya belum tau pasti masih berjualan atau tidak," sambungnya.

Simak video 'Heboh Penjual Dawet Kanjuruhan Kader PSI Sampai Dipecat Grace Natalie':

[Gambas:Video 20detik]



(dpe/iwd)



Hide Ads