Belum Siap Mental, Penjual Dawet Kanjuruhan Eks PSI Enggan Ditemui Wartawan

Belum Siap Mental, Penjual Dawet Kanjuruhan Eks PSI Enggan Ditemui Wartawan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Minggu, 16 Okt 2022 18:43 WIB
Suprapti sosok penjual dawet Kanjuruhan saat menemui keluarga korban tragedi Kanjuruhan
Penjual dawet Kanjuruhan saat meminta maaf kepada salah satu keluarga suporter Aremania korban tewas tragedi Kanjuruhan. (Foto: tangkapan layar/detikJatim)
Malang - Wanita di balik suara 'penjual dawet Kanjuruhan' yang viral, Suprapti Fauzie enggan ditemui wartawan. Lewat suaminya Suprapti mengaku belum siap mental setelah apa yang dia alami.

"Belum bisa memberikan keterangan. Mentalnya belum siap setelah apa yang dialami," ujar Fauzie, suami Suprapti ketika ditemui wartawan ke kediamannya, Minggu (16/10/2022).

Suprapti telah mengakui bahwa suara wanita mengaku penjual dawet di Stadion Kanjuruhan yang beredar viral di media sosial adalah suaranya. Ia menyatakan itu kepada pimpinan DPD PSI Kabupaten Malang.

Ya, Suprapti sebelumnya tercatat sebagai kader DPD PSI Kabupaten Malang. Bahkan usai videonya meminta maaf hingga bersimpuh pada salah satu keluarga korban tragedi Kanjuruhan sempat beredar poster yang menyebut bahwa Suprapti adalah Wakil Ketua DPD PSI Malang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJatim, Suprapti sejak dulu merupakan pengajar di salah satu lembaga pendidikan tingkat taman kanak-kanak. Meski sehari-hari mengajar, status Suprapti bukanlah Aparatur Sipil Negara (ASN).

DPD PSI Malang sendiri mengakui bahwa Suprapti memang kadernya, seperti tercatat di database DPP PSI. Namun, sejak 2020 lalu wanita itu sudah tidak aktif di partai dan sempat mengajukan permohonan pengunduran diri.

Usai rekaman suaranya viral dan sosoknya terungkap dalam video permintaan maaf kepada salah satu keluarga Aremania yang tewas, dirinya kembali mengajukan pengunduran diri dan resmi menjadi eks kader PSI.

Mengenai viralnya suara istrinya terkait tragedi Kanjuruhan, Fauzie enggan berkomentar banyak. Ia hanya menjelaskan bahwa bahwa istrinya telah berbuat khilaf dan tidak bermaksud memperkeruh tragedi Kanjuruhan.

"Sebagai bentuk permintaan maaf, istri saya sudah berkunjung ke rumah Mas Iwan untuk meminta maaf kepada keluarganya, dan itu dilakukan oleh istri saya dari hati nurani dan tanpa paksaan dari siapapun," kata Fauzie.


(dpe/iwd)


Hide Ads