Fauzie, suami dari Suprapti perempuan mengaku sebagai 'penjual dawet' yang suaranya viral di tengah Tragedi Kanjuruhan buka suara soal kasus istrinya. Secara singkat Fauzie, menyebut istrinya khilaf dan tidak bermaksud untuk memperkeruh keadaan dalam tragedi Stadion Kanjuruhan. Dan istrinya sudah meminta maaf.
"Sebagai bentuk permintaan maaf, istri saya sudah berkunjung ke rumah Mas Iwan untuk meminta maaf kepada keluarganya, dan itu dilakukan oleh istri saya dari hati nurani dan tanpa paksaan dari siapapun," kata Fauzie saat ditemui wartawan di kediamannya, Minggu (16/10/2022).
Sebelumnya, Suprapti tak berkenan memberikan keterangan ketika wartawan bertandang ke rumahnya. Perempuan itu mengaku belum siap secara mental atas apa yang dialami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fauzie, suami Suprapti menuturkan bahwa istrinya telah dimintai keterangan oleh polisi pascarekaman suara istrinya viral di media sosial.
"Mohon maaf saya tidak bisa menyampaikan di sini. Silahkan bisa ditanyakan secara lengkap di kepolisian. Sudah saya sampaikan semua di sana," tuturnya.
Dari informasi yang dihimpun detikJatim, Suprapti sejak dulu dikenal sebagai pengajar di lembaga pendidikan tingkat taman kanak-kanak. Meski sehari-hari mengajar, status Suprapti bukanlah Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sebelumnya, Ketua DPD PSI Kabupaten Malang Yosea Suryo Widodo menyebutkan bahwa berdasarkan pengakuan yang ia dapat, eks kadernya itu memang berjualan dawet di Stadion Kanjuruhan. Tapi Yosea mengaku belum bisa memastikannya karena belum pernah bertemu langsung dengan Suprapti.
Suprapti Fauzie adalah wanita di balik suara penjual dawet Kanjuruhan yang viral menceritakan tentang detail peristiwa di malam tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) malam.
Dalam rekaman suara yang beredar, wanita itu mengaku sempat menolong seorang polisi yang dikejar oleh Aremania yang sedang mabuk, padahal polisi itu berupaya menyelamatkan seorang anak perempuan yang terjepit di pintu 3 Stadion Kanjuruhan.
Disebut memang berjualan dawet di Kanjuruhan. Baca di halaman selanjutnya.
Yosea, Ketua DPD PSI Kabupaten Malang menghubungi Suprapti via telepon untuk melakukan klarifikasi soal rekaman suara itu beberapa waktu lalu. Ia mengatakan bahwa kader yang sempat menjadi timses salah satu Bacaleg pada 2019 itu mengaku memang berjualan dawet di Stadion Kanjuruhan.
"Jadi kebetulan sebelumnya ada event hari Kamis dan Jumat di Stadion Kanjuruhan. Saat itu ada orang menjual dawet di sana. Kemungkinan Bu Prapti ini ingin menjual dawetnya di sana. Waktu insiden itu, Bu Prapti menjual dawet," ujar Yosea kepada detikJatim, Kamis (13/10/2022).
Yosea mengatakan bahwa Suprapti tidak setiap hari berjualan dawet di Stadion Kanjuruhan. Hanya saat ada event saja. Saat itu event yang dia maksud sebenarnya pada hari Minggu.
"Sebenarnya event itu hari minggu. Kemudian karena Sabtu ada pertandingan sepakbola, Sabtu sore itu dia berjualan dawet sama rokok, sama apa lagi begitu," kata Yosea.
Yosea juga menyebutkan bahwa Suprapti berjualan dawet di sebuah ruko milik bersama. Namun Yosea mengaku tidak bisa memastikannya, karena dia sendiri tidak pernah mampir ke ruko tempat Suprapti berjualan.
Selain itu dia juga belum bisa memastikan apakah benar pada saat tragedi terjadi Sabtu malam itu Suprapti memang sedang berada di lokasi, berjualan dawet.
"Berjualannya itu di ruko punya bersama-sama, punyanya temennya juga. Tapi kalau malam hari saat insiden saya belum tau pasti masih berjualan atau tidak," sambungnya.