Lautan lilin menyala di berbagai daerah di Jawa Timur sebagai ekspresi duka mendalam atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Mengiringi nyala lilin itu, doa dan selawat dipanjatkan bagi 125 korban meninggal dalam peristiwa terburuk dalam sejarah sepak bola di Tanah Air.
Di Surabaya, ribuan Suporter Persebaya atau Bonek berkumpul di Jalan Pahlawan, Surabaya. Ribuan lilin dinyalakan membentuk susunan huruf RIP (rest in peace) sebagai bentuk solidaritas atas peristiwa memilukan yang dialami Suporter Arema FC, Aremania di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu.
Usai berdoa, bonek menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Indonesia Pusaka. Terlihat di antara lautan bonek dan warga Surabaya itu sejumlah manajemen dan pemain Persebaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama berlangsungnya aksi itu, arus lalu lintas di sekitar lokasi ditutup sementara. Terutama bagi lalu lintas kendaraan dari utara menuju selatan. Kendaraan harus dialihkan menuju kawasan Johar dan Kebonrojo.
"Rivalitas hanya 90 menit, lebih dari itu kita sudah bukan lawan, kita kawan, kita saudara, jangan sampai ada kejadian yang sama terulang kembali, cukup ini yang terakhir," kata Koordinator Green Nord atau Bonek Tribun Utara Husain Ghozali yang akrab disapa Cak Conk, Senin (3/10/2022).
Aksi serupa juga dilakukan di sejumlah kabupaten/kota lain di Jawa Timur. Suporter Persela Lamongan turut menyalakan lilin dan memanjatkan doa bersama untuk 125 korban jiwa Tragedi Kanjuruhan. Mereka melakukan aksi itu dengan duduk di tribun Stadion Surajaya, Lamongan.
Pantauan di lokasi, tak sedikit dari suporter yang tak kuasa menahan air mata mengingat tragedi kemanusiaan yang menghilangkan ratusan nyawa tersebut. Mereka menilai duka itu tak hanya dirasakan Aremania, tapi seluruh suporter bola.
"Kita sangat berkabung atas insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan kemarin. Ini bukan hanya duka Arema sendiri, tapi ini adalah duka kita, duka seluruh suporter dan duka nasional," kata salah satu Koordinator Curva Boys Persela Ferdy.
Ribuan lilin juga dinyalakan di Alun-Alun Ponorogo. Suporter Persepon Ponorogo bersama masyarakat setempat meluapkan duka dan belasungkawa dengan melakukan Salat Gaib, membaca tahlil, hingga berselawat untuk korban Tragedi Kanjuruhan.
"Harapannya semoga kejadian ini tidak terulang lagi dan aparat tidak berlaku semena-mena dengan warga sipil, termasuk kepada suporter di seluruh Indonesia," tutur salah warga sekaligus fans Persepon Muhammad Irfan Fauzi.
Tidak hanya itu, suasana duka juga terasa di Pendopo Ronggo di Pendopo Ronggo Hadi Negoro (RHN). Ratusan Aremania Blitar Raya memakai pakaian serba hitam meluber hingga di luar Pendopo menyalakan lilin dan menabur bunga sebagai bentuk belasungkawa serta memanjatkan doa bersama.
"Alhamdulillah kami bisa berkumpul disini untuk bisa menggelar doa bersama. Saya mohon maaf tidak bisa menjadi adik-adik dan teman-teman saat kejadian kemarin. Kami turut berduka cita untuk para korban," kata Koordinator Aremania Blitar Totok Santoso.
Lilin juga menyala di pelbagai daerah di Jatim. Baca di halaman selanjutnya.