Nyala Lilin di Berbagai Daerah Meluruh Duka Tragedi Kanjuruhan

Nyala Lilin di Berbagai Daerah Meluruh Duka Tragedi Kanjuruhan

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 04 Okt 2022 05:03 WIB
Ribuan suporter Persebaya atau Bonek menggelar aksi solidaritas untuk korban Tragedi Kanjuruhan. Lautan lilin menyala di Jalan Pahlawan Surabaya, Senin (3/10/2022).
Lautan lilin untuk korban Tragedi Kanjuruhan di Jalan Pahlawan, Surabaya. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Lautan lilin menyala di berbagai daerah di Jawa Timur sebagai ekspresi duka mendalam atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Mengiringi nyala lilin itu, doa dan selawat dipanjatkan bagi 125 korban meninggal dalam peristiwa terburuk dalam sejarah sepak bola di Tanah Air.

Di Surabaya, ribuan Suporter Persebaya atau Bonek berkumpul di Jalan Pahlawan, Surabaya. Ribuan lilin dinyalakan membentuk susunan huruf RIP (rest in peace) sebagai bentuk solidaritas atas peristiwa memilukan yang dialami Suporter Arema FC, Aremania di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu.

Usai berdoa, bonek menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Indonesia Pusaka. Terlihat di antara lautan bonek dan warga Surabaya itu sejumlah manajemen dan pemain Persebaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama berlangsungnya aksi itu, arus lalu lintas di sekitar lokasi ditutup sementara. Terutama bagi lalu lintas kendaraan dari utara menuju selatan. Kendaraan harus dialihkan menuju kawasan Johar dan Kebonrojo.

"Rivalitas hanya 90 menit, lebih dari itu kita sudah bukan lawan, kita kawan, kita saudara, jangan sampai ada kejadian yang sama terulang kembali, cukup ini yang terakhir," kata Koordinator Green Nord atau Bonek Tribun Utara Husain Ghozali yang akrab disapa Cak Conk, Senin (3/10/2022).

ADVERTISEMENT

Aksi serupa juga dilakukan di sejumlah kabupaten/kota lain di Jawa Timur. Suporter Persela Lamongan turut menyalakan lilin dan memanjatkan doa bersama untuk 125 korban jiwa Tragedi Kanjuruhan. Mereka melakukan aksi itu dengan duduk di tribun Stadion Surajaya, Lamongan.

Pantauan di lokasi, tak sedikit dari suporter yang tak kuasa menahan air mata mengingat tragedi kemanusiaan yang menghilangkan ratusan nyawa tersebut. Mereka menilai duka itu tak hanya dirasakan Aremania, tapi seluruh suporter bola.

"Kita sangat berkabung atas insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan kemarin. Ini bukan hanya duka Arema sendiri, tapi ini adalah duka kita, duka seluruh suporter dan duka nasional," kata salah satu Koordinator Curva Boys Persela Ferdy.

Ribuan lilin juga dinyalakan di Alun-Alun Ponorogo. Suporter Persepon Ponorogo bersama masyarakat setempat meluapkan duka dan belasungkawa dengan melakukan Salat Gaib, membaca tahlil, hingga berselawat untuk korban Tragedi Kanjuruhan.

"Harapannya semoga kejadian ini tidak terulang lagi dan aparat tidak berlaku semena-mena dengan warga sipil, termasuk kepada suporter di seluruh Indonesia," tutur salah warga sekaligus fans Persepon Muhammad Irfan Fauzi.

Tidak hanya itu, suasana duka juga terasa di Pendopo Ronggo di Pendopo Ronggo Hadi Negoro (RHN). Ratusan Aremania Blitar Raya memakai pakaian serba hitam meluber hingga di luar Pendopo menyalakan lilin dan menabur bunga sebagai bentuk belasungkawa serta memanjatkan doa bersama.

"Alhamdulillah kami bisa berkumpul disini untuk bisa menggelar doa bersama. Saya mohon maaf tidak bisa menjadi adik-adik dan teman-teman saat kejadian kemarin. Kami turut berduka cita untuk para korban," kata Koordinator Aremania Blitar Totok Santoso.

Lilin juga menyala di pelbagai daerah di Jatim. Baca di halaman selanjutnya.

Ratusan lilin juga menyala di depan Kantor Pemkot Mojokerto, Jalan Gajah Mada. Sebanyak 500 orang pecinta sepakbola dari berbagai elemen suporter menanggalkan atribut masing-masing memanjatkan doa bersama bagi para korban meningal dalam tragedi Kanjuruhan, Malang.

Ada yang merupakan MP Loyalis pendukung PS Mojokerto Putra, The Jakmania pendukung Persija, Viking pendukung Persib Bandung, Bonek suporter Persebaya, hingga Aremania suporter Arema FC.

Aksi Doa untuk Sepakbola Indonesia yang diinisiasi Ultras Garuda Mojokerto, pendukung setia Timnas Indonesia dari Bumi Majapahit itu terasa guyub rukun disertai penyampaian 3 aspirasi bersama kepada pemerintah agar sepak bola di Indonesia lebih baik.

Ada pun 3 aspirasi terkait tragedi Kanjuruhan itu, pertama usut tuntas peristiwa yang menelan 125 korban jiwa tersebut. Kedua, pemerintah harus mengevaluasi total panpel, PSSI dan kinerja aparat keamanan untuk mencegah tragedi serupa terulang.

"Kami juga meminta segera hentikan pertandingan malam. Karena berbahaya sekali untuk anak-anak dan perempuan, serta tidak nyaman untuk para pendukung. Kami sudah protes, tapiPSSI mengabaikannya. Dari hasil kajian kami, mereka mengutamakan prime time penyiaran," kata Koordinator aksi dari Ultras Garuda Mojokerto Defy Firman.

Tidak hanya di daerah yang telah disebutkan di atas, aksi solidaritas dan doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan juga dilakukan di daerah lain seperti di Bangkalan, Sumenep, Kediri, Probolinggo, juga di Gresik.



Hide Ads