TasteAtlas Awards menobatkan Kota Surabaya sebagai salah satu kota dengan makanan lokal terbaik dengan skala Asia Tenggara. Beberapa makanan itu di antaranya Rawon, Lontong Balap, Rujak Cingur, Pecel Semanggi, Sate Klopo, Mie Kluntung, dan Nasi Jagung.
Dalam nominasi itu, Surabaya menempati posisi ke-4 maknan lokal terbaik dengan memperoleh angka 4.53 di bawah Jakarta, Singapura dan Bandung yang masing-masing memperoleh angka 4.69, 4.63 dan 4.54.
Di bawah Kota Surabaya, ada 3 kota dari Vietnam, Hue, Hanoi, dan HCM City. Kota Hue mendapat angka yang sama dengan Surabaya, 4.53, Hanoi mendapat angka 4.50 sedangkan HCM City mendapat angka 4.45.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 3 posisi terakhir, didapatkan Kota Padang, Surakarta, dan Yogyakarta. Wilayah-wilayah itu masing-masing mendapat angka 4.44, 4.37 dan 4.35. Dari nominasi ini, total ada 10 kota dari dua negara yang memiliki makanan lokal terbaik.
Deretan makanan lokal terbaik di Surabaya versi TasteAtlas Awards
1. Rawon
Rawon Surabaya adalah salah satu hidangan khas dari Surabaya, Jawa Timur. Rawon merupakan sup daging sapi dengan kuah berwarna hitam pekat yang berasal dari penggunaan kluwek (buah keluak) sebagai bahan utama.
Hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi putih, dilengkapi dengan sambal, kerupuk, dan terkadang telur asin atau emping. Rasanya kaya, gurih, dan sedikit pedas, menjadikannya salah satu kuliner favorit di Surabaya dan sekitarnya.
Di Surabaya, pecinta kuliner bisa mencoba Rawon Kalkulator, Rawon Pak Pangat, Rawon Setan hingga Nasi Pecel Rawon Pucang Moroseneng. Beberapa tempat bisa menjadi tujuan pecinta kuliner saat berkunjung ke Kota Pahlawan.
2. Pecel Semanggi
Pecel Semanggi adalah makanan khas Surabaya yang terbuat dari daun semanggi (sejenis tanaman liar) yang direbus dan disajikan dengan sambal kacang yang khas. Daun semanggi memiliki tekstur kenyal dan rasa yang sedikit pahit, yang dipadukan dengan sambal kacang yang pedas dan gurih.
Kuliner legendaris ini sering disantap sebagai lauk atau camilan, dan biasanya dilengkapi dengan bahan pelengkap seperti lontong atau kerupuk. Pecel Semanggi merupakan salah satu kuliner tradisional yang menggambarkan kekayaan rasa lokal Surabaya.
Kuliner Pecel Semanggi bisa ditemukan di berbagai penjuru Kota Surabaya. Biasanya, penjual pecel semanggi berkeliling di tempat-tempat seperti pasar malam, car free day hingga wisata-wisata ikonik di Surabaya.
3. Lontong Balap
Lontong Balap adalah salah satu makanan khas Surabaya yang terdiri dari lontong (nasi ketan yang dipotong-potong) yang disajikan dengan kuah bening yang terbuat dari kaldu, tauge, dan biasanya ditambah dengan potongan tempe dan tahu goreng.
Kuliner ini sering disertai dengan sate kerang atau sambal terasi untuk memberikan rasa yang lebih kaya. Lontong Balap terkenal dengan rasa gurih, segar, dan sedikit pedas, serta biasanya disajikan dengan kerupuk sebagai pelengkap.
Oleh sebab itu, pecinta kuliner wajib mencoba kuliner ini saat berada di Surabaya. Yakni Lontong Balap Pak Gendut, Lontong Balap Rajawali, Lontong Balap Pak Dul, Lontong Balap Cak Waidi hingga Lontong Balap Pak Wahyu.
4. Rujak Cingur
Rujak Cingur adalah salah satu makanan khas Surabaya yang terbuat dari campuran berbagai jenis sayuran rebus, seperti kangkung, taoge, dan mentimun, yang kemudian diberi bumbu kacang merah yang kental dan gurih.
Cingur, yang merupakan irisan daging hidung sapi rebus, menjadi bahan utama yang memberikan keunikan pada hidangan ini. Selain itu, rujak cingur juga biasanya dilengkapi dengan potongan lontong, tempe, tahu, dan kerupuk. Rasanya cenderung manis, pedas, dan gurih.
Untuk rekomendasi kuliner Rujak Cingur di Surabaya, pecinta kuliner wajib mencoba Rujak Cingur Joko Dolog, Rujak Cingur Delta, Rujak Cingur Genteng Durasim, Rujak Cingur BBM hingga Rujak Cingur dan Gado-gado Bu Sih.
5. Mie Kluntung
Mie Kluntung adalah salah satu makanan khas Surabaya yang terbuat dari mie telur yang dimasak dengan kuah kaldu bening dan disajikan dengan berbagai pelengkap seperti irisan daging ayam, bakso, dan kerupuk.
Kuliner ini memiliki rasa yang ringan namun gurih, dengan tekstur mie yang kenyal dan kuah yang segar. Hidangan ini juga sering ditambahkan dengan sambal atau kecap untuk memberikan rasa tambahan. Mie Kluntung biasanya disajikan sebagai makanan sarapan atau makan siang di Surabaya.
Beberapa tempat kuliner Mie Kluntung dapat dijumpai di warung-warung di berbagai penjuru kota atau pedagang kaki lima. Namun, pecinta kuliner juga bisa mencoba Mie Kluntung Kapasan, Mie Kluntung Pak Mitro hingga Mie Kluntung Mas Joko.
6. Nasi Jagung
Nasi Jagung adalah makanan yang terbuat dari jagung yang dimasak dan disajikan sebagai pengganti nasi putih. Nasi jagung memiliki tekstur yang lebih kasar dan rasa yang lebih gurih dibandingkan nasi biasa, serta memberikan sensasi kenyal saat dimakan.
Biasanya, nasi jagung disajikan dengan berbagai lauk pendamping seperti ikan asin, tempe, tahu, atau sayuran. Hidangan ini populer di kalangan masyarakat Surabaya, terutama sebagai menu sederhana namun bergizi yang sering dinikmati bersama sambal dan lauk-pauk lainnya.
Adapun, pecinta kuliner bisa menikmati Nasi Jagung yang ada di Surabaya. Pecinta kuliner bisa mencoba di Nasi Jagung Khas Madura Pegirian, Nasi Jagung Babat Pasar Senggol, Nasi Jagung Mas Ang hingga Nasi Jagung Babat Belut Tanah Kali Kedinding.
7. Sate Klopo
Sate Klopo menjadi salah satu kuliner legendaris Surabaya yang terbuat dari daging sapi atau ayam yang ditusuk menggunakan tusukan sate, lalu dibalur dengan kelapa parut yang telah dibumbui, sebelum dibakar.
Proses pembakaran memberikan cita rasa gurih, manis, dan sedikit smoky pada sate. Sate Klopo biasanya disajikan dengan lontong atau nasi, dan dilengkapi dengan sambal kecap atau sambal terasi untuk menambah rasa.
Pecinta kuliner bisa mencoba rekomendasi kuliner ini di antaranya di Sate Klopo Kak Mad, Sate Klopo Ondomohen Bu Asih, Sate Klopo Patua, Sate Klopo Rizky hingga Warung Sate Klopo Tiara. Selain itu, banyak juga pedagang kaki lima yang menjual makanan serupa di berbagai penjuru kota.
Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dpe/fat)