Nasi Karak Ala Warga Pesisir Probolinggo, Wajib Dicoba Melintas di PLTU Paiton

Nasi Karak Ala Warga Pesisir Probolinggo, Wajib Dicoba Melintas di PLTU Paiton

M Rofiq - detikJatim
Minggu, 03 Mar 2024 04:04 WIB
Nasi Karak Ala Warga Pesisir Probolinggo, Wajib Dicoba Ketika Melintas di PLTU Paiton
Nasi karak ala warga Probolinggo (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Probolinggo - Kabupaten Probolinggo tak hanya dikenal kental dengan destinasi wisatanya. Di kabupaten ini kulinernya juga tak kalah enak. Selain soto, rawon, ada nasi karak.

Kali ini, nasi karak ala warga pesisir wajib dinikmati saat berkunjung atau melintas di jalur pantura Probolinggo-Situbondo.

Berbeda dengan nasi karak pada umumnya, yang biasanya ditabur parutan kelapa dan ikan asin atau tahu dan tempe. Nasi Karak ini tersedia di warung milik Ibu Sihud tepatnya di Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo atau sebelum Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton. Bedanya nasi karak ini terletak di lauknya yang disajikan dengan ikan laut.

Saiful Rizal, salah satu pembeli mengatakan nasi karak pada umumnya dicampur parutan kelapa dengan sambal dan ikan asin. Namun, untuk nasi karak ini yang membuat ketagihan campuran daging ikan laut dengan rempah khas warga pesisir.

"Kalau nasinya ya sama saja seperti biasanya, yang bikin nagih itu di lauk ikannya. Jadi nasi karaknya ini sangat beda dengan yang biasanya. Apalagi olahan orang pesisir tidak perlu diragukan lagi kalau masalah rempah, sambel dan lain-lainnya," kata Rizal, Sabtu (2/3/2024).

Nasi Karak Ala Warga Pesisir Probolinggo, Wajib Dicoba Ketika Melintas di PLTU PaitonPenjual nasi karak Ala warga pesisir Probolinggo/ Foto: M Rofiq

Sementara penjual nasi karak warung Ibu Sihud, Marhamah mengatakan dirinya generasi ketiga meneruskan usah nasi karak tersebut. Untuk satu porsinya, dibandrol seharga Rp 10 ribu.

Nasi karak, menurut Marhamah, pada umumnya merupakan nasi basi yang kemudian dijemur lalu direbus kembali.

Namun, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, nasi karak dibuat dengan nasi fresh kemudian diolah dan dicampur berbagai bahan-bahan tertentu.

"Biasanya yang paling sering beli itu nelayan kalau mau melaut untuk bekal makannya ketika di tengah laut. Untuk bukanya sendiri biasanya dari pukul 5 pagi sampai 1 siang, alhamdulilah pasti habis setiap harinya," tuturnya.


(dpe/fat)


Hide Ads