Siapa yang doyan minum jamu? Berikut ini sederet jenis jamu lengkap dengan filosofi dan manfaatnya.
Istilah jamu berasal dari dua kata yaitu djampi dan oesodho. Djampi artinya penyembuhan dengan menggunakan ramuan obat-obatan, doa-doa, atau aji-aji. Sementara oesodho artinya kesehatan.
Penjelasan di atas dikutip dari Jurnal Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Surabaya berjudul Minuman Jamu Tradisional Sebagai Kearifan Lokal Masyarakat di Kerajaan Majapahit pada Abad Ke-14 Masehi. Jurnal ini disusun Deby Lia Isnawati dan Sumarno pada 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jamu merupakan obat yang dibuat dari akar-akaran, daun-daunan, dan sebagainya. Jamu sudah dikonsumsi pada zaman Kerajaan Majapahit.
Pada zaman Majapahit, pembuat jamu disebut Acaraki. Ia bertugas untuk meracik jamu pada waktu itu. Sebelum meracik atau membuat jamu, ia harus berdoa terlebih dahulu. Kemudian dianjurkan bermeditasi dan berpuasa agar Acaraki dapat merasakan energi positif, yang bermanfaat bagi kesehatan.
Tradisi atau ritual itu dilakukan karena masyarakat pada zaman itu telah mempercayai bahwa sang penyembuh adalah Tuhan. Berikut adalah jenis-jenis tanaman obat yang dikenal oleh masyarakat di zaman Kerajaan Majapahit, pada tahun 1305-1400 Masehi.
- Rimpang atau umbi: Jahe, kunyit, kencur, lempuyang, temu kunci, lengkuas, temu giring.
- Daun: Sirih, kangkung, pandan, puring.
- Batang: Kayu manis, pulosari, pule.
- Buah: Mengkudu, kelapa, jeruk nipis, belimbing wuluh, kapulaga, maja, asam.
- Biji: Pinang, kapur barus, kecubung, pala, adas.
- Akar: Aren.
- Semua bagian: Sambiloto.
Metode pengobatan yang dilakukan masyarakat zaman Majapahit ada dua jenis, yakni secara medis dan nonmedis. Secara nonmedis karena ada pengaruh kekuatan supranatural. Sementara pengobatan secara medis waktu itu seperti dengan pemijatan/padadah, operasi bedah, dan mengonsumsi obat-obatan tradisional.
Pemanfaatan obat-obatan tradisional yang dimaksud salah satunya adalah jamu. Ada jamu untuk terapi dan jamu untuk menjaga kesehatan, kesegaran, dan kecantikan.
Jamu untuk terapi terbuat dari tanaman-tanaman yang disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Sedangkan jamu untuk menjaga kesehatan dilestarikan oleh penjual jamu gendong dan beberapa industri jamu lainnya.
Olahan jamu yang dibawa para penjual jamu gendong saat ini merupakan representasi dari 'Surya Majapahit'. Berikut 8 olahan jamu beserta manfaatnya.
![]() |
Jenis Jamu Lengkap dengan Filosofi dan Manfaatnya:
1. Kunyit Asam
Kunyit asam merupakan jamu yang berbahan dasar rimpang kunyit dan asam yang memiliki cita rasa manis dan asam. Jamu ini berwarna kuning menyerupai kunyit, dan memiliki makna sebagai kehidupan yang dimulai dari masa bayi hingga anak-anak, yang terasa manis.
Jamu ini bermanfaat sebagai antibiotik dan obat mencegah sariawan.
2. Beras Kencur
Beras kencur merupakan jamu yang berbahan dasar beras dan kencur, yang memiliki cita rasa sedikit pedas. Rasa itu melambangkan peralihan kehidupan menuju masa remaja dengan merasakan pedasnya kehidupan dan memiliki sikap egoisme.
Jamu ini memiliki manfaat untuk menyegarkan tubuh, mencegah batuk, meningkatkan nafsu makan, serta meningkatkan kenyaringan suara.
3. Cabe Puyang
Cabe puyang merupakan jamu yang berbahan dasar cabe jamu dan lempuyang. Jamu ini merupakan simbol ketika manusia menginjak masa dewasa, yang mulai merasakan kepahitan hidup sehingga bersifat mulai labil.
Cabe puyang memiliki perpaduan rasa antara pedas hingga mulai kepahit-pahitan. Jamu ini memiliki manfaat untuk menghilangkan kelelahan, meningkatkan nafsu makan, dan mencegah masuk angin.
4. Pahitan
Pahitan merupakan jamu yang berbahan dasar sambiloto dan brotowali, pule, dan widoro laut. Ada juga yang menambahkan adas sebagai resep tambahan.
Jamu ini melambangkan kehidupan dewasa yang pahit namun harus tetap dijalani. Dari nama tersebut dapat disimpulkan bahwa cita rasa dari jamu ini adalah pahit, wajib diminum, serta berkhasiat untuk menghilangkan gatal-gatal, seperti membersihkan darah dan mencegah alergi.
5. Kunci Suruh
Kunci suruh merupakan jamu yang berbahan dasar temu kunci, kunyit, jahe, kencur, kapulaga, sirih, beluntas, kayu manis, asam jawa, serai, dan jeruk nipis. Jamu ini bercita rasa pahit dan melambangkan tentang kesuksesan hidup yang akan diraih dari sesuatu yang dipelajari sejak kecil.
6. Kudu Laos
Kudu laos merupakan jamu yang berbahan dasar mengkudu dan laos. Jamu ini berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi kolesterol.
Kudu laos adalah jamu penghangat, sehingga jamu ini melambangkan tentang kedewasaan manusia yang harus mampu mengayomi orang-orang yang ada di sekitarnya.
7. Uyup-uyup/gepyokan
Uyup-uyup merupakan jamu yang berbahan dasar kencur, jahe, bangle, laos, kunyit, dan temu giring. Jamu ini bermakna sebagai pengabdian diri manusia kepada tuhannya yang berwujud kepasrahan tulus seorang hamba.
8. Sinom
Sinom merupakan jamu yang berbahan dasar asam. Sinom bercita rasa asam, manis, dan segar.
Sinom melambangkan akhir hidup manusia yang apabila dilahirkan dalam keadaan suci, maka harus kembali ke Tuhan dalam keadaan suci pula (moksa).
Selain kaya akan manfaat, jamu-jamu ini memiliki makna filosofis yang berkaitan dengan siklus kehidupan manusia. Ajaran-ajaran ini merupakan peninggalan dari leluhur yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menjadi manusia yang lebih baik.
(sun/iwd)