Bahan kimia alami dari kelor dan noni dapat dimanfaatkan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan. Seperti yang diterangkan pakar Universitas Airlangga (Unair).
Prof. Dr. Apt. Mangestuti Agil., M. S. menerangkan soal manfaat kelor dan noni dalam webinar berjudul Pemanfaatan Bahan Kimia Alam Dalam Pemeliharaan Kesehatan Menghadapi Pandemi COVID-19, pada 2021.
"Di Kabupaten Sumba Timur, terdapat rempah herbal yang bisa digunakan untuk menjaga kesehatan, yaitu Moringa oleifera atau kelor. Untuk wilayah Nusa Tenggara Timur ada tanaman Morinda citrifolia atau noni," ujar Prof Mangestuti dikutip Unair News.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kelor juga digunakan untuk mengatasi malnutrisi di negara lain di Afrika. Daun kelor bisa menjadi antioksidan karena mengandung beta-carotene, vitamin C, vitamin E, dan polifenol.
Prof. Mangestuti melanjutkan, ada banyak cara untuk konsumsi kelor. detikers bisa mengolahnya menjadi sayur bening atau sayur asam. detikers juga bisa mengonsumsi daun kelor kering sebagai teh.
Manfaat Kelor untuk Kesehatan:
- Antiradang
- Anticancer
- Hepatoprotective (pelindung organ hati)
- Neuroprotective (pelindung syaraf)
Sama seperti kelor, noni juga mengandung bahan kimia alami yang bermanfaat untuk kesehatan. Berikut ini sederet manfaatnya.
![]() |
Manfaat Noni untuk Kesehatan:
- Antioksidan
- Antiradang
- Antiviral (virus)
- Antifungi (jamur)
- Penyembuh luka
- Mengurangi nyeri (analgesic)
Mengutip situs Ciputra Hospital, berikut ini sederet cara untuk mengonsumsi daun kelor yang benar. Bisa detikers praktikkan dengan mudah kehidupan sehari hari.
Cara Mengonsumsi Daun Kelor:
- Ditaburkan ke salad, telur, sayuran panggang, dan pasta
- Dipanggang menjadi roti, brownies, muffin, dan kues kering lainnya
- Diaduk ke dalam sup, saus, dan semur
- Dikocok bersama jus apel, air kelapa, dan saus salad
- Dicampur menjadi saus, jus hijau, smoothies, dan es krim
Ada takaran daun kelor yang direkomendasikan sebagai asupan harian. Untuk anak kecil, direkomendasikan 60 mg per hari.
Lalu 130 mg per hari untuk wanita menyusui. Untuk diketahui, vitamin dalam daun kelor dapat menurun seiring waktu memasaknya. Mengonsumsi daun kelor berlebihan dan tidak tepat juga dapat menimbulkan efek samping.
Efek Samping Mengonsumsi Daun Kelor:
1. Sakit perut
Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, daun kelor dapat menyebabkan sakit perut, distensi gas, diare, dan mulas. Sebab daun kelor memiliki sifat pencahar.
2. Mual
Jika makan terlalu banyak, daun kelor juga dapat mengaktifkan refleks muntah dan merasa mual.
3. Risiko keguguran
Bahan kimia di akar, bunga, dan kulit kayu kelor dapat menyebabkan kontraksi rahim pada ibu hamil, dan meningkatkan risiko keguguran.
4. Komplikasi kesehatan
Orang yang menggunakan obat pengencer darah seperti Warfarin, harus menghindari konsumsi daun kelor karena akan menimbulkan komplikasi kesehatan.
5. Toksisitas
Ekstrak dari biji kelor dapat menyebabkan toksisitas pada sel kekebalan tubuh.
(sun/fat)