Wingko merupakan jajanan khas Babat Lamongan yang sudah ada sejak 1898. Seiring berkembangnya zaman, ada banyak varian wingko baik rasanya maupun kemasannya.
Salah satunya adalah wingko kriuk. Jajanan ini merupakan wingko krispi yang dibuat oleh Yuaningsih.
Yuaningsih menyebut, pembuatan wingko kriuk bermula dari lomba inovasi produk beberapa tahun yang lalu. Waktu itu ia bertekad membuat olahan berbahan dasar wingko yang bisa bertahan lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemunculan wingko kriuk ini bermula ketika ada lomba inovasi produk. Saya kemudian berkreasi dengan membuat wingko dibuat seperti keripik, yang kreyes dan bisa bertahan lama," kata Yuaningsih kepada detikJatim, Rabu (2/11/2022).
![]() |
Ia menambahkan, wingko kriuk tetap memanfaatkan bahan dasar wingko seperti kelapa, tepung ketan dan santan. Hanya saja, ada beberapa bahan tambahan karena wingko akan dibuat menjadi kue kering seperti keripik.
Beberapa bahan tambahan tersebut adalah tepung, mentega dan telur. "Yang membedakan, kalau wingko memiliki tekstur basah saat dicetak, maka wingko crispy atau kriuk ini memiliki adonan yang lebih mirip adonan stik," ujarnya.
Semua bahan yang tercampur kemudian digiling lalu dicetak bulat. Setelah itu dimasukkan ke oven selama lebih kurang 30 menit. Yuaningsih mengaku sudah memproduksi wingko kriuk secara massal sejak 2019.
"Hingga saat ini sudah ada 3 varian yang muncul dari wingko kriuk ini, yaitu varian rasa original, dan sekarang ada varian durian dan cappuccino," ungkapnya.
![]() |
Kelebihan wingko kriuk bisa dikonsumsi dalam waktu yang lebih lama. Sehingga wingko kriuk bisa dipasarkan dengan jangkauan lebih jauh. Wingko kriuk sudah menyebar di pasaran melalui reseller dan toko oleh-oleh di Lamongan.
"Wingko kriuk ini juga kita pasarkan di kota-kota sekitar Lamongan seperti Surabaya. Untuk goody bag juga kita sering diminta untuk mengisinya dengan wingko kriuk ini," tambahnya.
Yuaningsih mengakui, wingko basah lebih menguntungkan. Namun wingko kriuk juga memiliki pasar tersendiri karena bisa bertahan lama. Selain itu, pelanggan yang awalnya penasaran akhirnya ketagihan dengan rasa wingko kriuk.
"Banyak yang penasaran dengan rasa wingko kriuk, dan ada yang sudah banyak yang cocok di lidah sehingga mereka memesan kembali," jelasnya.
Ia bersyukur, penikmat wingko kriuk semakin banyak. "Alhamdulillah pembinaan dari dinas terus kontinyu dan respons juga bagus sehingga kita bisa menjadi pelopor wingko kriuk di sini," pungkasnya.
(sun/iwd)