Selain suasananya yang nyaman dan pemandangannya yang indah, Kota Salatiga yang terletak di Kaki Gunung Merbabu punya beragam kuliner khas yang tidak boleh dilewatkan.
Selain enting-enting gepuk dan roti tegal, ada lagi penganan manis asal Salatiga yang wajib dicicipi yaitu gethuk kethek. Nama kudapan berbahan singkong ini terdengar unik karena dalam Bahasa Indonesia, kata kethek berarti monyet.
Lantas, kenapa dinamakan demikian? Simak informasinya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Gethuk Kethek
Dilansir dari laman Disbudpar Salatiga, gethuk kethek sudah ada sejak tahun 1965. Nama kedai yang menjual gethuk ini adalah Gethuk Satu Rasa.
Namun, masyarakat lebih akrab menyebut gethuk kethek, sebab ada monyet yang dipelihara di depan kedainya. Monyet itu bisa dijumpai pengunjung di bagian teras kedai.
Kedai Gethuk Satu Rasa beralamat di Jalan Agrotunggal No. 9, Kampung Ledok, Salatiga. Sejak tahun 1980-an, bisnis gethuk kethek sudah dikelola oleh generasi kedua yang meneruskan usaha orang tuanya.
Resep dan Cara Membuat Gethuk Kethek
Mengutip situs Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Salatiga, gethuk ini bisa dibuat sendiri di rumah, karena bahan dan cara pembuatannya cukup sederhana. Berikut cara membuat Gethuk Kethek menurut Buku 1010 Resep Asli Masakan Indonesia:
Bahan Gethuk Kethek
- 1 kg singkong
- ΒΌ butir kelapa
- ΒΌ sdt garam
- Gula secukupnya
- Vanili
Cara Membuat Gethuk Kethek
- Bersihkan singkong lalu potong dan kukus hingga matang
- Tumbuk hingga halus dalam keadaan masih panas
- Campurkan kelapa parut yang sudah dikukus, garam, gula, dan vanili. Aduk rata dan potong seperti balok.
Meskipun cara membuatnya relatif sederhana, gethuk kethek punya cita rasa yang manis dan pulen. Hal inilah yang membuat gethuk kethek begitu digemari dan sering dijadikan oleh-oleh dari Salatiga.
Artikel ini ditulis oleh Ardian Dwi Kurnia peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(par/ams)