Penggemar nasi krawu khas Gresik merapat! Tahukah Anda jika nasi krawu merupakan masakan leluhur dari Madura? Berikut sejarah dan asal-usul nasi krawu yang telah dirangkum oleh detikJatim.
Sebelum mengetahui sejarahnya, ada baiknya Anda yang belum mengetahui nasi krawu menyimak tentang kudapan satu ini. Agar pengetahuan Anda semakin lengkap.
Nasi krawu terdiri dari nasi putih yang pulen dengan lauk utama suwiran daging sapi yang dimasak dengan bumbu pedas. Lalu, diberi taburan serundeng atau poya yang terbuat dari parutan kelapa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poya yang menjadi salah satu kunci kenikmatan nasi krawu ini terdiri dari 2 jenis. Yakni poya berwarna kekuningan dengan rasa yang manis, serta poya berwarna oranye kemerahan yang memiliki rasa sedikit pedas.
Nasi krawu semakin lengkap dengan sambal terasi. Ada juga yang menambahkan lauk telur asin, jeroan sapi beserta kuah semur sesuai selera. Kesedapan nasi krawu semakin terasa karena kuliner ini biasanya dibungkus dengan daun pisang.
Jika Anda sudah memahami tentang nasi krawu, saatnya Anda simak sejarah dan asal usul nasi krawu di halaman selanjutnya.
Sejarah dan Asal-usul Nasi Krawu
Dilansir dari laman Disparekrafbudppora Gresik, nasi krawu merupakan satu makanan kuno yang sampai hari ini masih bisa ditemui di kota Santri, Gresik, Jawa Timur. Meski berkembang di Gresik, ada pendapat bahwa makanan ini merupakan masakan leluhur dari Madura. Sebab, pedagang nasi krawu mayoritas berasal dari Madura.
Hal ini juga diperkuat oleh penjelasan Eni Harmayani dkk dalam buku makanan tradisional Indonesia: seri 2. Di situ dituliskan awal mula kedatangan nasi krawu di Pulau Jawa, khususnya di Gresik belum diketahui secara pasti. Namun, ada cerita yang beredar di masyarakat bahwa nasi krawu ini awalnya dibawa oleh ibu-ibu perantauan dari Madura yang menjajakan nasi bungkus untuk para kuli di pelabuhan.
Disparekrafbudppora Gresik juga menjelaskan bahwa kata krawu sendiri berasal dari kata krawukan yang artinya diambil dengan jari tangan (krawuk). Makanan ini disajikan dengan daun pisang dan diambilkan oleh sang pembuat dengan jari-jari tangannya. Untuk menikmatinya, disarankan untuk menggunakan tangan, bukan dengan sendok atau garpu.
Kini, Anda bisa menemukan kuliner nasi krawu di seluruh penjuru Gresik. Bahkan, penjual nasi krawu juga tersebar di sejumlah wilayah Jatim. Seperti Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, Malang, dan lain-lain.
Bagi Anda pecinta nasi daging yang pedas, cobalah nasi krawu. Kuliner ini lebih cocok jika dijadikan sarapan pagi. Harganya berkisar Rp 15 ribu saja.
(hse/sun)