Memasuki hari kelima proses pencarian korban ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, personel gabungan TNI-Polri terus bekerja keras membantu proses evakuasi yang dilakukan tim Basarnas. .
Kapolresta Sidoarjo Kombes Christian Tobing bersama Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Czi Shobirin Setio Utomo turun langsung ke lokasi kejadian. Mereka memimpin langsung puluhan personel gabungan untuk membersihkan puing-puing reruntuhan musala yang roboh pada Senin lalu.
"Upaya ini merupakan bentuk sinergi antara TNI, Polri, dan Basarnas dalam mempercepat proses evakuasi. Kami kerahkan personel untuk membantu pengangkatan puing-puing yang sudah disisihkan alat berat," ujar Kombes Christian Tobing di lokasi, Sabtu (4/10/2025).
Proses pembersihan dilakukan dengan sangat hati-hati. Personel TNI-Polri tampak saling bahu membahu mengangkut material reruntuhan ke dalam truk-truk pengangkut.
Hal ini dilakukan untuk mempermudah akses alat berat dalam menjangkau titik-titik potensial keberadaan korban.
"Harapannya, dengan kerja sama dari semua pihak, proses pengangkatan material bisa berjalan lebih cepat dan efisien. Namun demikian, kami tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, karena prioritas utama tetap pada kemanusiaan dan keselamatan seluruh tim yang terlibat," lanjut Tobing.
Hingga Jumat malam, alat berat masih terus dioperasikan untuk menyingkirkan sisa-sisa bangunan yang runtuh. Sementara itu, tim SAR gabungan tetap berjaga di beberapa titik untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal di bawah reruntuhan.
Untuk diketahui, bangunan musala di area pondok pesantren tersebut ambruk pada Senin (29/9/2025), saat sejumlah santri tengah beraktivitas. Proses pencarian dan evakuasi telah berlangsung selama lima hari, dengan melibatkan berbagai unsur mulai dari Basarnas, TNI, Polri, relawan, hingga masyarakat setempat.
Simak Video "Video Update Ponpes di Sidoarjo Ambruk: 3 Santri Tewas-38 Masih Dicari"
(irb/hil)