Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing turun langsung memantau proses evakuasi dan pembersihan puing-puing bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Sabtu (4/10/2025). Hingga hari keenam pasca-peristiwa ambruknya bangunan, proses pencarian korban masih berlangsung intensif.
Sejak pagi hingga malam hari, Christian Tobing tampak berada di lokasi, mendampingi tim gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, tim medis, serta para relawan yang bekerja tanpa henti mengevakuasi korban dan membersihkan material reruntuhan.
"Mulai hari pertama sampai hari ini, proses evakuasi terus masif dilakukan tim SAR gabungan. Basarnas, TNI, Polri, tim medis, relawan, semua saling berbagi tugas demi percepatan penanganan," ujar Christian saat diwawancarai di lokasi, Sabtu (4/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, proses pembersihan puing kini difokuskan ke sisi utara bangunan, tepatnya di area yang tidak terintegrasi langsung dengan struktur utama musala.
"Selain fokus pada pencarian korban, kami juga berupaya membersihkan puing-puing yang menumpuk, supaya dapat mempermudah ruang gerak bagi tim evakuasi. Ini juga demi keselamatan para personel yang bekerja di lapangan," jelasnya.
Hingga Sabtu petang, Christian mengonfirmasi bahwa total korban meninggal dunia yang telah berhasil dievakuasi berjumlah 17 orang. Proses identifikasi masih dilakukan tim DVI dan forensik.
"Mohon doa terbaik bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Kami juga berharap proses evakuasi ini bisa terus berjalan dengan lancar dan aman," imbuhnya.
Christian menyampaikan apresiasinya atas sinergi seluruh pihak yang terlibat dalam operasi kemanusiaan ini, termasuk dukungan dari masyarakat sekitar yang ikut membantu logistik hingga menjaga situasi di lokasi tetap kondusif.
Diberitakan sebelumnya, bangunan musala di kompleks Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9/2025). Puluhan santri dilaporkan tertimbun, dan hingga hari keenam, proses pencarian masih terus dilakukan.
(auh/irb)