Menteri Pekerjaan Umum Dodi Hanggodo meninjau langsung lokasi ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Senin (29/9). Dodi enggan bicara soal izin mendirikan bangunan (IMB) atau persetujuan bangunan gedung (PBG) yang pekrnah disinggung.
Dalam kunjungan itu, Dodi Hanggodo didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kepala Basarnas Marsdya TNI Mohammad Syafi'i, dan Kapolresta Sidoarjo Kombes Christian Tobing.
Saat ditanya terkait PBG, Dodi hanya mengatakan bahwa pemerintah saat ini masih fokus penuh pada proses pencarian dan penyelamatan (rescue) korban yang tertimbun reruntuhan. Ia menyebut seluruh instansi terkait, termasuk Basarnas, tengah bekerja maksimal di lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Posisi semua lagi berduka, jadi kita fokus ke rescue-nya dulu. Kalau semua sudah dinyatakan selesai atau finish oleh Basarnas, baru kita bicara ke depan seperti apa," ujar Dodi di lokasi kejadian.
Dodi menegaskan, hadirnya Kepala Basarnas di lokasi merupakan bentuk perhatian langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, langkah pemerintah pusat sudah terkoordinasi sejak hari pertama musibah terjadi.
"Sebetulnya dengan kepala Basarnas hadir itu sudah dari Presiden. Jadi jangan dianggap Presiden tidak perhatian. Dari hari pertama sudah ditugaskan menghadirkan kepala Basarnas di sini," jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa pihak Kementerian PUPR akan mulai melakukan langkah teknis dan evaluasi bangunan setelah proses evakuasi tuntas dilakukan oleh tim gabungan.
"Kalau kami itu nanti setelah kepala Basarnas selesai tugasnya baru kami urusan berikutnya. Sekarang fokus dulu pada rescue nasional. Nanti kita harus benar-benar selesaikan soal rescue-nya dulu," pungkas Dodi.
Hingga kini, tim SAR gabungan masih terus melakukan proses pencarian korban di antara puing-puing bangunan musala dan asrama Ponpes Al-Khoziny.
Pada hari ke delapan pencarian yang dirilis Basarnas, sebanyak 163 orang jadi korban dengan rincian, 104 selamat dan 63 meninggal termasuk 6 bagian tubuh yang ditemukan.
Seperti diketahui, Menteri PU, Dody Hanggodo menyebut hanya 50 pondok pesantren (Ponpes) di Indonesia yang mengantongi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Karena itu, untuk mencegah kejadian di Sidoarjo, Jawa Timur, Dody meminta ponpes harus memiliki PBG.
"Karena di seluruh Indonesia hanya 50 ponpes yang memiliki izin mendirikan bangunan, yang lain belum," kata Dody kepada wartawan di Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul seperti dilansir dari detikJogja, Minggu (5/10/2025).
Dody mengungkapkan bahwa seharusnya semua ponpes telah mengantongi PBG. Semua itu, untuk mencegah kejadian seperti di ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur yang ambruk pada Senin (29/9/2025).
"Kalau itu harusnya kan semua pesantren ada Izin Mendirikan Bangunan yang saat ini namanya berganti PBG. Nah, itu nanti kita koordinasi dengan Kemendagri dan Kemenag karena ponpes di bawah Kemenag," ucapnya.
(dpe/abq)