Berangkat dari kesadaran yang sama akan pentingnya sinergi promosi kesehatan, Komunitas Surabaya Sehat lahir sebagai wadah berbagi pengetahuan, pengalaman, dan dukungan dalam mengadopsi gaya hidup lebih sehat.
Komite Surabaya Sehat, Ummi Rochma menjelaskan bahwa awal mula kemunculan komunitas ini ditandai dengan seminar pola hidup sehat pada 2015. Saat itu, jumlah anggota yang terkumpul masih cukup sedikit.
"Waktu itu belum banyak orang yang kepikiran nerapin gaya hidup sehat, makanya itu kami kumpul paling masih sekitar 10-15 orang aja. Akhirnya, karena selama ini merasa belajar sehat sendirian, terus kami meeting-meeting, tuker-tukeran potluck, jadinya bikin deh komunitas," kata Ummi kepada detikJatim.
Potluck adalah kegiatan membawa makanan dan minuman sendiri-sendiri oleh sekelompok orang berkumpul untuk dimakan bersama-sama. Dari kegiatan itu mereka terbersit membuat komunitas yang menggelar kegiatan promosi makanan dan minuman yang mendukung pola hidup sehat.
Bentuk kegiatan rutin yang digelar oleh komunitas ini pun kemudian disebut Pasar Sehat. Kegiatan yang digelar sebulan sekali di hari Minggu pertama itu kini tidak hanya menawarkan makanan atau minuman buatan anggota komunitas saja, tapi sekaligus mewadahi UMKM lokal.
Bukan cuma UMKM yang bergerak di bidang makanan dan minuman, sejumlah UMKM lainnya yang memiliki produk ramah lingkungan dan berkaitan dengan gaya hidup sehat turut digandeng.
Di Pasar Sehat ini para pengunjung diwajibkan membawa wadah, kantong belanja, dan botol minum sendiri untuk mengurangi sampah plastik. Seiring pelaksanaan Pasar Sehat yang sudah berjalan 1 dekade itu, Ummi mengatakan kesadaran tentang gaya hidup sehat di kalangan anak muda terus meningkat.
![]() |
"Kalau aku dari skala 1-100% ya kesadarannya itu sudah cukup middle sih, masuk 50% gitu. Nah setidaknya pasar ini kan sebenarnya tetap ada nilai 'budaya'-nya ya, kayak kebanyakan anak-anak indie atau artisan, jadi ada trennya. Bukan yang 'wah sehat banget' yang bikin orang jadi takut jajan, kan nggak seperti itu," ujarnya.
Tidak hanya menawarkan makanan, minuman, dan juga produk-produk UMKM yang dibuat dari bahan-bahan organik, Pasar Sehat yang digelar komunitas ini juga menawarkan beragam kegiatan edukatif. Termasuk kegiatan Yoga bersama serta kegiatan kesenian lainnya.
Ummi pun menegaskan peran penjual dalam menjajakan makanan sehat juga merupakan hal penting. Tidak hanya komponen makanan yang diperhitungkan tetapi secara tampilan harus mempertimbangkan kemasan dan promosi yang menarik pembeli.
Lebih lanjut, ia berpesan bahwa memulai gaya hidup sehat tidak harus dengan biaya yang mahal dan cara yang sulit. Sebaliknya, hidup sehat bisa dimulai dengan hal-hal yang sederhana asalkan konsisten.
"Kadang orang-orang yang membuat paradigma sehat itu ribet sendiri, kayak sehat itu harus salad, harus yang ijo-ijo aja, padahal di sekeliling kita kalo kita mau pilih itu banyak yang sehat. Terus biasanya masalahnya itu karena kebanyakan makanan sehat yang dijual pada mahal-mahal, karena bahannya selektif juga ya, jadi cost-nya pun pastinya beda," ujarnya.
Dia berharap program Pasar Sehat yang diinisiasi oleh komunitasnya bisa menjadi upaya untuk mengubah mindset bahwa makanan yang sehat itu harganya masih terjangkau.
"Jadi nggak yang mahal banget, nggak yang murah banget," kata Ummi.
(dpe/hil)