Kreatif! Mahasiswa di Surabaya Bikin Komik Digital Cegah Impulsive Buying

Kreatif! Mahasiswa di Surabaya Bikin Komik Digital Cegah Impulsive Buying

Aprilia Devi - detikJatim
Sabtu, 24 Agu 2024 07:30 WIB
Ghea Sonja, Mahasiswa DKV Universitas Dinamika kreator komik digital bertajuk β€˜To Be a Better Me’.
Ghea Sonja, Mahasiswa DKV Universitas Dinamika kreator komik digital bertajuk 'To Be a Better Me'. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Fenomena impulsive buying atau perilaku membeli sesuatu hanya berdasarkan keinginan kian marak di masyarakat. Mahasiswa di Surabaya bernama Ghea Sonja punya cara kreatif untuk mencegah perilaku impulsive buying ini.

Mahasiswa DKV Universitas Dinamika itu membuat komik digital bertajuk 'To Be a Better Me'. Komik itu mengisahkan Tio, seorang mahasiswa yang terbiasa melakukan sesuatu tanpa direncanakan secara matang dan impulsif.

Sifat buruk tersebut pun merugikan Tio dan teman-temannya. Kemudian, teman-temannya mengajarkan cara pengendalian diri kepada Tio.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Topik utama yang dibahas adalah impulsive buying, karena saya melihat orang-orang di sekitar saya (terutama para Gen-Z) seringkali mudah tergiur untuk membeli sesuatu," ujar Ghea di Universitas Dinamika, Jumat (23/8/2024).

Ia ingin karya komiknya bisa membantu para Gen-Z untuk tidak impulsif dalam bertindak maupun membeli sesuatu.

ADVERTISEMENT

"Seperti judulnya, To Be a Better Me jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia berarti 'untuk menjadi saya yang lebih baik'. Itulah keinginan saya saat komik ini dibuat, yaitu ingin memberikan edukasi kepada para Gen-Z tentang impulsiveness agar mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik," ucapnya.

Ghea Sonja, Mahasiswa DKV Universitas Dinamika kreator komik digital bertajuk 'To Be a Better Me'.Ghea Sonja, Mahasiswa DKV Universitas Dinamika kreator komik digital bertajuk 'To Be a Better Me'. (Foto: Istimewa)

Ghea memerlukan waktu selama satu semester untuk menyelesaikan komiknya. Kini komik tersebut bisa diakses di Instagram @tobea.betterme.

"Berdasarkan dari penelitian yang sudah saya lakukan, Instagram menjadi salah satu media sosial yang paling sering digunakan Gen-Z. Maka dari itu, saya membuat komik strip digital agar bisa lebih mudah diakses oleh Gen-Z," jelasnya.

Ghea menjelaskan bahwa komiknya didukung oleh ilustrasi karakter berbentuk hewan (kucing) dalam wujud humanoid. Sebab kucing memiliki karakteristik yang lucu dan disukai banyak orang, sehingga dapat menarik dan menghibur pembaca.

Selain itu dalam pembuatan karakternya, Ghea juga mempertimbangkan adanya lima watak kucing, yaitu 'The Feline Five'. Kelima watak tersebut meliputi impulsiveness (impulsif), agreeableness (peduli), extraversion (mudah berteman), dominance (dominan), dan neuroticism (mudah panik).

Namun siapa sangka dari karyanya yang menarik ini, Ghea mengaku bahwa ia hanya menggunakan alat gambar yang cukup sederhana.

"Saya menggunakan pen tab yang paling terjangkau. Hal yang terpenting adalah alatnya ada dan terus menerus dilatih, karena dengan alat yang sederhana tetap bisa menghasilkan karya yang memuaskan," pungkasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads