Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya memasifkan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) ke warga. Selain mempermudah layanan digital, juga mencegah penipuan dan pencurian data pribadi digital. Hingga saat ini, capaian aktivasi IKD di Dispendukcapil Surabaya mencapai 22,4 persen atau lebih dari 550 ribu orang.
Kepala Dispendukcapil Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, proses mempercepat aktivasi IKD tidak hanya di Mal Pelayanan Publik Siola, kantor kelurahan, dan kecamatan. Tetapi, sampai ke kampus, sekolah, hingga tempat umum seperti Taman Bungkul.
"Ketika (aktivasi) IKD ini, warga harus datang sendiri ketemu petugas Dispendukcapil di kelurahan, kecamatan, termasuk goes to campus," kata Eddy saat ditemui detikJatim di kampus Stikosa-AWS, Sabtu (25/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eddy mengatakan, langkah ini dilakukan untuk mengurangi angka penipuan dan pencurian data pribadi mengatasnamakan Dispendukcapil melalui metode digital. Warga pun diminta waspada bila diiming-imingi aktivasi IKD secara virtual, karena aktivasi hanya dilakukan secara tatap muka.
"Kalau ada yang menawarkan digital, telepon, video call, share screen, itu pasti penipuan. Yang ingin dicari data di HP. Apalagi mereka menawarkan melalui IKD.com itu pasti penipuan. Kami lembaga pemerintah pasti .go.id," jelasnya.
Salah satu warga Ngagel Rejo, Widyana mengaku terbantu dengan layanan aktivasi IKD goes to campus. Selain itu, tak perlu jauh-jauh ke Siola, juga mendapat layanan langsung agar tak mudah tertipu oknum tak bertanggung jawab.
"Aktivasi KTP, karena ke depannya pakai IKD dan terbantu di sini, dari pada ke Dispenduk, enak di sini dekat rumah," pungkasnya.
Diketahui, selain mendapat identitas digital, aktivasi IKD sendiri memudahkan warga untuk mendapatkan layanan adminuk lain secara mandiri. Seperti cetak ulang KK hingga permohonan akta kelahiran.
(esw/irb)