Tresna jalaran saka kulina seperti orang yang akhirnya berpacaran. Baca di halaman selanjutnya.
Baik Yan Ardiansyah maupun Yayang Ari sebagai railfans anggota Sahabat Kereta mengaku mencintai kereta api karena terbiasa. Keduanya hidup di lingkungan yang cukup dekat dengan pelintasan KA. Yayang tinggal tidak jauh dari Stasiun Sepanjang, Sidoarjo, Yan di sekitar Stasiun Gubeng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yan mengaku saat masih balita sering diajak melihat kereta di pelintasan dekat rumah saudaranya di Gubeng Klingsingan. Terutama saat dirinya nggak mau makan.
"Ini karena tresna jalaran saka kulina (suka karena terbiasa) mas. Iya banget kayak orang pacaran gitu. Jadi waktu kecil aku sering kalau nggak mau makan diajak lihat kereta. Jadi sampai sekarang, kan, wisata paling murah itu kan nonton sepur (kereta api). Nggak cuma railfans aja yang suka," ujarnya.
Anak-anak memang sangat suka diajak melihat kereta api yang melintas. Yan menjelaskan, karena kereta api ialah transportasi yang mengeluarkan banyak bunyi-bunyian unik. Mulai dari sirene, klakson, juga hentakan remnya.
"Memang seperti itu. Kami pernah diskusi dengan dokter anak soal ini, mereka membenarkan karena memang anak-anak itu suka dengan bunyi-bunyian yang unik. Akhirnya banyak orang tua yang ngajak anaknya lihat kereta supaya anak mereka senang. Wisata murah, kan?" Katanya sambil tertawa.
Itu juga yang dialami oleh Yan di masa kecilnya. Namun, berbeda dengan yang lain, Yan punya kesempatan lebih dekat dengan kereta api karena salah satu teman ayahnya merupakan seorang masinis. Sering dia diajak perjalanan naik kereta, duduk di kursi lokomotif.
Ingatan masa kecil tentang kereta api yang sangat unik itulah yang terus mendorong Yan untuk lebih dekat dengan apapun terkait perkeretaapian. Dia terus melakukan pencarian informasi tentang kereta api, baik jenis lokomotif, tata perkeretaapian, hingga disebut 'lebih pegawai dari pegawai KAI'.
![]() |
"Iya, ada yang penumpang yang bilang begitu ke saya. Ya karena railfans itu lebih luas ya soal pencarian informasi tentang kereta api. Jadinya kami lebih tahu daripada pegawainya. Kalau pegawai kan setiap harinya sudah harus fokus sama tanggung jawab pekerjaan mereka," katanya.
Sampai sekarang Yan masih dipercaya sebagai Ketua Komunitas Sahabat Kereta. Melalui berbagai kegiatan Sahabat Kereta itulah dia ingin menularkan kepada para railfans tentang tujuan yang harus mereka perjuangkan.
"Intinya, sebagai RF (railfans) kita itu bukan membantu KAI sih. Kita justru membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang perkeretaapian. Pas brainstorming itu ya saya tekankan, kita sebagai RF itu kalau bisa ingin terus bermanfaat untuk masyarakat," ujarnya.
Dengan niat seperti itu, bukan tidak mungkin para Anggota Sahabat Kereta yang jumlahnya kini mencapai 490 orang itu mendapat lebih banyak hal dari apa yang mereka cintai. Salah satu pencapaian tertinggi Sahabat Kereta menurut Yan adalah saat sebagian anggota akhirnya menjadi karyawan PT KAI.
"Saya ikut senang. Sekarang sudah ada 21-an anggota yang akhirnya menjadi pegawai di PT KAI. Filosofinya begini, jangan cari hidup di Sahabat Kereta, tapi hidupilah Sahabat Kereta ini. Karena dari kecintaan itu, pasti tidak akan sia-sia," katanya.
Sampai sekarang, Sahabat Kereta masih membuka kesempatan bagi siapa saja untuk bergabung. Caranya cukup dengan mengakses situs web resmi sahabatkereta.or.id kemudian mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan.
(dpe/dte)