Pilu dialami Arimbi yang kini hidup sebatang kara usai ditinggal ayah, ibu, dan kakaknya. Keluarga gadis SMP berusia 11 tahun itu tewas menjadi korban kecelakaan mobil Daihatsu Luxio yang tertabrak KA Dhoho di Jombang.
Saat ini, Arimbi masih dalam perawatan di RSUD Jombang. Ia sempat tak sadarkan diri. Namun kini, ia sudah sadar dan kondisinya perlahan membaik. Arimbi juga sudah bisa diajak berkomunikasi.
Arimbi merupakan siswi kelas 7 SMP Negeri 2 Balongbendo Sidoarjo. Diketahui, kedua orang tua Arimbi yang bernama Wahyu Kuspoyo (42) dan Sutria Ningsih (38), serta kakak kandungnya yang bernama Alinsya Mareta Mingkana (16) meninggal dunia dalam kecelakaan tragis itu, Sabtu (29/7) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua RT 9, RW 3 Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung Temenggungan, Balengbendo, Sidoarjo, Faisal Junaedi mengatakan, saat ini Arimbi masih dalam perawatan di RSUD Jombang.
"Kasihan, Arimbi ini masih anak-anak tapi sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya, bahkan kakak kandungnya juga menjadi korban kecelakaan tersebut," kata Faisal melalui telepon selulernya, Senin (31/7/2023).
Faisal menjelaskan, rombongan ini hendak menjenguk neneknya yang sedang sakit di Kediri. Sementara di dalam mobil, terdapat delapan penumpang. Mobil Luxio dikemudikan Wahyu Kuspoyo.
"Arimbi merupakan anak kedua dari dua bersaudara," jelas Faisal.
Faisal menambahkan, Arimbi diketahui masih punya kerabat dari ibu kandungnya yang tinggal satu dusun. Hanya saja, Faisal belum tahu siapa yang kerabat yang akan merawat Arimbi ke depan.
"Kami mengetahui bahwa di dusun ini masih ada kerabat ibu kandungnya. Tapi untuk selanjutnya kami tidak mengetahui persis Arimbi nantinya akan diasuh oleh siapa," tandas Faisal.
Diketahui, Arimbi mengalami cedera otak usai selamat dari kecelakaan maut. Cedera tersebut akan pulih dengan observasi yang ketat oleh tim dokter spesialis yang menanganinya. Namun, Arimbi terindikasi mengalami jejas atau trauma benda tumpul pada perutnya. Arimbi akan menjalani pemeriksaan USG untuk kedua kalinya hari ini untuk memastikan jejas tersebut.
Kecelakaan maut ini terjadi pada Sabtu (29/7) malam, sekitar pukul 23.15 WIB. Mobil Luxio tertabrak KA Dhoho ketika menyeberang pelintasan tanpa palang pintu Dusun Gondekan. Warga sekitar sudah meneriaki sopir karena KA akan melintas.
Sopir minibus warna silver itu diduga tidak mendengar peringatan dari warga. Sehingga ia tak menyadari datangnya KA dari timur ke barat atau dari arah Mojokerto menuju Kertosono. Mobil Luxio sempat terseret KA sampai nyemplung ke sawah sekitar 100 meter dari perlintasan.
(hil/dte)