Warga Desak Pelintasan TKP Luxio Tertabrak KA di Jombang Dibangun Pos Jaga

Warga Desak Pelintasan TKP Luxio Tertabrak KA di Jombang Dibangun Pos Jaga

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 02 Agu 2023 15:30 WIB
Pelintasan TKP Luxio tertabrak KA di Jombang
Pelintasan TKP Luxio tertabrak KA di Jombang (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang -

Warga juga mengeluhkan penutupan sementara pelintasan tanpa palang pintu TKP mobil Daihatsu Luxio tertabrak KA Dhoho di Jombang. Mereka meminta Pemkab Jombang merealisasikan pembangunan palang pintu dan pos penjagaan secepatnya.

Seperti yang dikatakan Sahal (65), warga Desa Cangkringrandu, Perak, Jombang. Ia biasa melewati pelintasan tanpa palang pintu di Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kecamatan Jombang untuk bekerja.

Ia menilai celah di antara 4 patok besi yang dipasang Dishub Jombang bersama PT KAI di kedua sisi pelintasan Gondekan pada Selasa (1/8/2023), masih kurang lebar. Sehingga tidak semua pengendara sepeda motor bisa melewati pelintasan tanpa palang pintu ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasihan para pedagang yang bawa rombong lebar tidak bisa lewat. Mereka harus memutar jauh," kata Sahal kepada wartawan di lokasi, Rabu (2/8/2023).

Sahal menuturkan jalur penghubung Kecamatan Jombang-Gudo yang melewati pelintasan Gondekan ini, sudah ada sejak ia belum lahir. Namun, selama puluhan tahun pelintasan tersebut belum pernah dipasangi palang pintu.

ADVERTISEMENT

Saat ini, jalur tersebut selalu ramai dilalui kendaraan. Sebab menjadi jalur alternatif dari Kecamatan Jombang ke Kediri melalui Gudo tembus Purwoasri. Menurutnya, penutupan sementara pelintasan Gondekan tetap saja membahayakan para pengendara sepeda motor.

"Lebih membahayakan kalau begitu. Kalau bisa secepatnya harus pakai palang pintu karena lebih aman," jelasnya.

Penutupan pelintasan Gondekan dengan cara dipatok besi menyusahkan para pedagang. Seperti yang dirasakan Ali Purnomo (52), pedagang cilok asal Desa Pandanwangi, Diwek, Jombang. Ia mengaku kesulitan melewati pelintasan dengan memboncen rombong di sepeda motornya. Padahal pelintasan ini ia lewati setiap hari untuk berdagang ke Karangkletak dan Cangkringrandu.

"Saya juga sulit lewat sini, rombong saya kan berat, kalau tidak pelan-pelan bisa ambruk saya. Kalau memutar kejauhan. Harapan saya dilebarkan patoknya," terangnya.

Para pedagang yang membonceng rombong lebih lebar, seperti pedagang kerupuk dan bakso, dipastikan tak bisa melalui pelintasan Gondekan. "Mereka harus memutar melalui jalan lain. Memutarnya terlalu jauh, dampaknya ke pelanggan terlalu malam. Harusnya dipasang palang pintu biar lebih aman," tandasnya.

Jalur alternatif untuk menghindari pelintasan Gondekan bagi para pengendara tujuan Kediri bisa melalui Simpang 4 Ngrandu belok kiri, Simpang 3 Jatipelem lurus ke selatan, Gudo, Purwoasri, Papar. Sedangkan dari arah Kediri, bisa melalui jalur Purwoasri, Gudo, Simpang 3 pohon beringin Jatipelem belok kanan atau ke timur, tembus Simpang 3 Ceweng, belok kiri untuk menuju Kecamatan Jombang.

Sementara itu, Kepala Dishub Jombang Budi Winarno menyatakan pembangunan palang pintu dan pos penjagaan di pelintasan Gondekan paling cepat dimulai September nanti. Sebab pembangunannya menggunakan P APBD tahun 2023. Selain itu, pihaknya juga harus mengurus izin ke Kementerian Perhubungan.

Kecelakaan maut di pelintasan Gondekan terjadi pada Sabtu (29/7/2023) sekitar pukul 23.15 WIB. Mobil Luxio nopol L 1009 XD tertabrak KA Dhoho ketika menyeberang pelintasan tanpa palang pintu tersebut. Padahal, warga sekitar sudah meneriaki sopir karena KA akan melintas.

Sopir minibus warna silver itu diduga tidak mendengar peringatan dari warga. Sehingga ia tak menyadari datangnya KA dari timur ke barat atau dari arah Mojokerto menuju Kertosono. Mobil Luxio rusak parah akibat tertabrak dan terseret KA sampai nyemplung ke sawah sekitar 100 meter dari pelintasan.

Kecelakaan ini menyebabkan sopir Luxio, Wahyu Kuspoyo (42), warga Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung temenggungan, Balengbendo, Sidoarjo tewas seketika. Begitu juga dengan 5 penumpangnya. Hanya 2 penumpang yang selamat, tapi harus dirawat di RSUD Jombang karena mengalami gegar otak sedang.




(abq/fat)


Hide Ads