DH (46), terdakwa pemerkosa anak tetangganya di Kecamatan Pacet, Mojokerto divonis 8 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. Hakim menilai terdakwa terbukti melakukan pemerkosaan hingga 3 kali anak tetangganya yang berusia 17 tahun.
Sidang putusan digelar terbuka di ruangan Cakra, Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto. Jalannya sidang dipimpin Ketua Majelis Hakim Jenny Tulak, serta hakim anggota Tri Sugondo dan Made C Buana.
Dalam vonisnya, majelis hakim menyatakan terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana Pasal 81 ayat (1) junto Pasal 76D UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak junto Pasal 64 ayat (1) KUHP.
"Klien kami divonis 8 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 3 bulan kurungan," terang Penasihat Hukum Dodik dari LKBH Universitas Mayjen Sungkono, Junus kepada wartawan di PN Mojokerto, Senin (8/12/2025).
Vonis majelis hakim sedikit lebih ringan dibandingkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Kabupaten Mojokerto Agus Widiyono pada Senin (17/11). Ketika itu, JPU menuntut agar terdakwa dihukum 9 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 4 bulan kurungan.
Merespons vonis majelis hakim, terdakwa maupun JPU kompak menyatakan pikir-pikir. Mereka mempunyai waktu 7 hari untuk memilih banding atau menerima vonis.
"Dengan vonis itu sebetulnya sudah ringan. Karena korban disetubuhi sampai 3 kali, informasinya korban tidak dihadirkan (di sidang) karena hamil," jelasnya.
Sebelumnya, terdakwa 3 kali memerkosa korban. Pemerkosaan dilakukan pada 9 Maret 2025 sekitar pukul 08.30 WIB, 23 Maret 2025 sekitar pukul 10.00 WIB, kemudian 6 Mei 2025 sekitar pukul 08.00 WIB. Perbuatan bejat itu dilakukan terdakwa di rumah korban saat kondisi sepi.
Terdakwa dengan korban tinggal satu dusun di Kecamatan Pacet. Terdakwa memerkosa korban di pagi hari ketika ayahnya sedang bekerja, sedangkan ibunya keluar rumah. Sehingga saat itu korban sendirian di rumahnya.
Aksi bejat terdakwa akhirnya terbongkar pada 18 Juni 2025. Saat itu, ia datang ke rumah korban untuk mengulangi perbuatannya. Namun, pagi itu sekitar pukul 09.30 WIB, korban sedang ngobrol di ruang tamu dengan ibunya.
Tak kehabisan akal, terdakwa pun berpura-pura menanyakan keberadaan ayah korban. Setelah basa-basi sejenak, ia keluar dari ruang tamu. Sedangkan ibu korban beranjak ke dapur. Diam-diam terdakwa kembali masuk ke ruang tamu rumah korban.
Saat korban sendirian akan mengeluarkan sepeda motor dari dalam rumah, terdakwa masuk dan mencabuli korban, lalu pergi begitu saja. Tak diduga oleh terdakwa, aksinya mencium bibir korban pagi itu ternyata terlihat oleh ibu korban.
Sang ibu pun melaporkan perbuatan terdakwa kepada ketua RT setempat. Ketika dimediasi ketua RT itu lah terungkap perbuatan bejat terdakwa 3 kali memperkosa putri tetangganya. Sehingga ibu korban melapor ke Polres Mojokerto.
Simak Video "Video: Alasan ASN di Gorut Tersangka Pemerkosaan Siswi SMK Belum Ditahan"
(dpe/abq)