Round Up

Drama Yai Mim Vs Sahara Berlanjut ke Laporan Teror Video Porno

Irma Budiarti - detikJatim
Minggu, 19 Okt 2025 07:00 WIB
Nurul Sahara bersama pengacaranya M Zakk. Foto: Muhammad Aminudin.detikJatim
Malang -

Drama perseteruan antara eks dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Imam Muslimin alias Yai Mim, dengan tetangganya, Nurul Sahara, kini melebar dari urusan pribadi menjadi laporan hukum berlapis, yaitu dugaan pelecehan seksual, penyebaran video porno, hingga teror digital.

Awalnya, cekcok antara keduanya diduga hanya soal sepele parkir di garasi. Namun, konflik itu justru menjalar ke tuduhan serius dan saling lapor di kepolisian. Sahara melapor atas dugaan pelecehan dan penyebaran konten pornografi, sementara Yai Mim membantah semua tuduhan dan menuding balik soal sumber video yang kini jadi barang bukti.

Yai Mim mengaku tak pernah menyebarkan video porno yang kini jadi dasar laporan terhadap dirinya. Ia berdalih, ponselnya pernah rusak dan sempat diservis oleh pihak Sahara.

"Bahkan, satu HP pernah dibawa sampai lebih dari satu hari, 10 hari, 20 hari lebih. Dibawa ke Madura oleh anak Mbak Sahara," ujar Yai Mim.

Ia menegaskan, jika ada video yang tersebar, itu bukan disebarkan oleh dirinya.

"Kalaupun ada gambar yang tersebar, itu bukan saya. Tapi ada orang yang sengaja membuka hp saya," tegasnya.

Namun, pihak Sahara tak menerima klaim tersebut. Kuasa hukumnya M Zakki menilai pernyataan Yai Mim hanyalah cara untuk menutupi kesalahan.

"Itu kan menurut hemat saya hanya membangun alibi saja. Seolah-olah bahwa video itu didapat dengan cara melawan hukum, kan begitu," ujar Zakki.

"Tapi kan kami tidak sebodoh itu. Saya paham benar bahwa kekuatan hukum itu tidak hanya bersoalan mandiri satu video begitu. Alibinya bisa dibangun," tambahnya.

Zakki memastikan pihaknya juga telah mengamankan bukti-bukti berupa dua video dan sejumlah saksi yang mengaku menerima kiriman video tersebut.

"Banyak orang yang dikirimin video itu. Tiga orang yang sudah memberikan informasi ke kami bahwa sempat dikirimin (video)," jelasnya.

Kasus ini pun tak berhenti di ranah pelecehan. Menurut pihak Sahara, video pribadi yang menampilkan Yai Mim justru dijadikan alat intimidasi yang berujung pada teror psikis.

"Kalau pelecehan melalui verbal dan menunjukkan video mesumnya (Yai Mim). Hal itu cukup mengganggu secara psikologis terhadap klien kami Sahara," ungkap Zakki.

Sahara sendiri mengaku mengalami tekanan mental akibat kejadian tersebut. Ia telah menjalani proses pelaporan resmi dan dijadwalkan menjalani visum psikiatri untuk memperkuat bukti kondisi psikisnya.

"Saya terguncang secara psikis," ujarnya singkat dalam wawancara terpisah.

Hingga kini, kedua pihak masih bertahan pada narasinya masing-masing. Yai Mim menolak tuduhan dan menegaskan dirinya korban fitnah, sementara Sahara dan kuasa hukumnya bersikukuh bahwa ada bukti kuat atas dugaan pelecehan dan penyebaran video pribadi.

Polisi telah menerima laporan dan tengah mendalami sejumlah barang bukti serta keterangan saksi. Tak menutup kemungkinan, kasus ini akan berkembang lebih jauh dengan tambahan pasal terkait Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dan ITE.



Simak Video "Video: Yai Mim Bawa Bukti Baru Laporkan Sahara atas Persekusi-Penistaan Agama"

(auh/irb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork