Crime Story

Cerita Perempuan Penghibur di Mojokerto Racuni Selingkuhan Usai Bercinta

Amir Baihaqi - detikJatim
Jumat, 16 Mei 2025 14:30 WIB
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono)
Mojokerto -

Minggu, 24 Desember 2017 sekitar pukul 07.30 WIB, Hotel Asri yang berada di Jalan Raya Bypass Kota Mojokerto digemparkan dengan penemuan mayat pria dalam kamar. Saat ditemukan, mayat tanpa identitas dan dalam keadaan telanjang, serta sudah membusuk.

Mayat yang ditemukan pertama kali oleh pegawai hotel itu selanjutnya dilaporkan ke polisi. Tak lama, sejumlah petugas telah berada di kamar nomor F-5 untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Sedangkan jenazah dievakuasi ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo untuk dilakukan autopsi. Karena tak ditemukan identitas, polisi kemudian menggunakan metode identifikasi mobile automated multi-biometric identification system (Mambis) atau alat pemindai sidik jari.

Dari situ, jenazah diketahui bernama Samiran Yudi alias Joko (42), warga Desa Krandang, Kecamatan Kras, Kediri. Awalnya, polisi menduga Samiran tewas karena sakit atau overdosis karena obat kuat. Kesimpulan sementara itu karena di tubuh Samiran tak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Untuk memastikan kematian Samiran, penyidik Polres Mojokerto lantas meminta bantuan Dokpol Biddokkes Polda Jatim untuk menelusuri penyebab kematian Samiran melalui upaya medis. Hasilnya, Samiran tewas karena racun.

Dari keterangan pihak hotel, Samiran diketahui check-in bersama dengan seorang perempuan bernama Indriani alias Rini pada Minggu, 17 Desember 2017. Nama Indriani ini juga yang digunakan untuk mendaftar atau booking kamar hotel.

Tiga hari setelahnya, polisi kemudian mengamankan Indriani di rumah kos Mojoagung bersama kekasihnya, Madun. Indriani sehari-hari diketahui bekerja sebagai perempuan penghibur di salah satu tempat hiburan malam.

Setelah diamankan, sejoli asal Desa Sambirejo, Kecamatan Jogoroto, Jombang itu kemudian dikeler ke kantor polisi untuk diperiksa. Di hadapan polisi, keduanya mengakui telah menghabisi Samiran dengan racun tikus.

Sedangkan motifnya, Indriani merasa sakit hati karena Samiran tak kunjung menepati janji yang akan menikahinya. Samiran sendiri sudah berkeluarga dan bekerja di Kalimantan.

Berita selengkapnya, baca di halaman selanjutnya!




(dpe/hil)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork