Langkah Mukadi saat mencari rumput di kebun Desa Kesemen, Kecamatan Ngoro, Mojokerto siang itu terhenti. Pandangannya saat itu curiga pada semak-semak yang hangus terbakar.
Setelah didekati, Mukadi menemui tengkorak manusia hangus tergeletak di atas rerumputan bekas terbakar itu.
Temuan pada Minggu, 2 Juni 2019 itu segera dilaporkan ke perangkat desa dan diteruskan ke polisi. Tak lama petugas inafis dan Polsek Ngoro datang ke lokasi.
"Dugaan kami tengkorak ini dibakar menggunakan ban. Karena kami temukan kawat ban di lokasi," kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto saat itu AKP Muhammad Solikhin Fery.
Setelah melakukan olah TKP, tengkorak manusia tersebut dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Jatim di Surabaya. Polisi juga mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga agar segera melapor ke Polsek Ngoro atau Polres Mojokerto.
Imbauan polisi ini membuahkan hasil. Seorang pria asal Buduran, Sidoarjo mengaku kehilangan ibunya bernama Sri Astutik (55) yang hilang sejak 1 Mei 2019.
Pria tersebut kemudian dilakukan tes DNA dengan mengambil sampel daranhnya. Namun hingga 2 pekan, identitas belum juga terkuak karena kondisi tengkorak yang telah hangus.
Hingga akhirnya, tim inafis mengambil sampel gigi dari tengkorak untuk memastikan identitas. Selama pengungkapan identitas, polisi ternyata telah mengamankan tiga orang yang diduga sebagai pelaku pembakaran.
Dari tiga orang tersebut polisi kemudian menetapkan dua orang sebagai tersangka setelah identitas tengkorak tersebut dipastikan adalah Sri Astutik.
Kedua orang yang telah ditetapkan jadi tersangka adalah Wahyu Hermawan (25) dan Sugeng Wahyu Ahmad Muslimin (23). Wahyu merupakan menantu tiri Astutik sekaligus otak pembunuhan.
Di hadapan penyidik, Wahyu mengakui pembunuhan tersebut dipicu karena sakit hati karena sering ditagih utang. Tak hanya itu, tingkah Wahyu juga kerap disamakan dengan perilaku ayah mertuanya.
Astutik sendiri merupakan janda yang sehari -hari menjadi tukang kredit barang dan uang. Dari sakit hati itu, Wahyu lantas merencanakan pembunuhan saat Astutik minta diantar ke orang pintar atau paranormal.
(abq/iwd)